Foto: Shutterstock
Menurut Jenie isi ruangan (penghuni dan perabot) harus seimbang dengan volume ruangan. “Punya banyak barang dan berantakan tidak masalah. Asal, ruangan tidak terasa sesak, dan barang-barang yang ada tidak menghalangi angin yang masuk,” jelas Jenie. Sedapat mungkin, rumah selalu atau sering dipakai oleh penghuninya.
“Angin yang dihasilkan dari gerakan atau aktivitas penghuni dapat menghasilkan energi positif. Karena itu, ada baiknya setiap ruang selalu atau sering dimanfaatkan,” tambahnya. Perabot rumah yang berantakan dan berdebu, tidak hanya dapat menimbulkan gangguan atau alergi pernapasan, tetapi juga menyebabkan perasaan tidak betah di rumah.
Membereskan rumah tidak berarti menyimpan semua barang ke gudang. “Gudang itu harus diperhatikan,” pesan Jenie saat ditemui dalam media gathering tentang tren furniture bersama Urban Quarter di Plaza Indonesia.
Barang yang terlalu banyak dalam rumah akan membuat kehidupan penghuninya mampet. Ibarat pembuluh darah yang terhambat, jika dibiarkan lama-lama kita bisa sakit. “Hati-hati dengan gudang. Kalau gudang sudah terlalu penuh, nanti kamar jadi gudang dan jadi masalah, orang sering tidak sadar hal itu.”
Dengan rumah yang rapi dan tidakpenuh oleh barang yang tidak terpakai, pergerakan energi dalam rumah akan lancar dan ikut memberi pengaruh positif bagi penghuninya. (f)
Baca Juga:
5 Ide Dekorasi untuk Menciptakan Suasana Liburan di Rumah
Tabebuya, Bunga Yang Viral di Surabaya Ini Juga Cocok Ditanam di Taman Rumah
Tip Merawat Cangkir Porselen Selalu Indah
Topic
#imlek, #tahunbaru