Menggandeng Teknologi
“Ponsel pintar selalu ada di genggaman atau di pangkuan saya. Kalau tidur saya sanding di sebelah kanan saya, bahkan saat masuk kamar mandi pun saya bawa,” ungkap Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi. Bagi Retno, sevital itulah teknologi berperan dalam kehidupan profesionalnya. “Di era serba cepat dan teknologi maju, kalau tidak memanfaatkan teknologi akan sulit merespons masalah dengan cepat,” tambahnya.
Sejak awal merintis karier sebagai seorang diplomat, Retno telah dididik untuk selalu siaga dalam 24 jam, 7 hari seminggu. Seperti saat terjadi serangan terorisme di luar negeri beberapa waktu lalu. “Dengan bantuan ponsel pintar, dalam hitungan menit saya sudah mendapat laporan tentang berapa WNI yang menjadi korban,” ujarnya.
Bagaimanapun, literasi teknologi digital di antara wanita belum maksimal. Seperti yang diakui oleh Kepala Kebijakan Publik Google Indonesia Shinto Nugroho. “Bicara soal teknologi dan wanita, baru sedikit wanita yang berperan langsung dalam pengembangan teknologi,” ujarnya. Padahal, selain sebagai pengambil keputusan dalam hal belanja, pengembangan program teknologi juga bisa dikuasai wanita.
Meski jejak wanita di dunia teknologi masih langka, beberapa wanita seperti Anantya Van Bronckhorst membuktikan bahwa ini tak mustahil. Founder Girls in Tech and Think.web.id ini optimistis, teknologi adalah sesuatu yang bisa dipelajari sambil berjalan. Ia melakukannya saat masih berprofesi sebagai jurnalis yang memanfaatkan teknologi internet untuk menulis berita di situs web.
Bersama rekan-rekannya, kemudian Anantya tertarik menjajal peruntungan membangun bisnis agensi iklan digital. Lagi-lagi, ia mengggunakan teknologi Google untuk mencari tahu bagaimana cara membuat proposal, mengatur finansial, menyiapkan sumber daya manusia. “Teknologi menjadi sebuah kotak harta karun. Kita bisa menanyakan apa pun, termasuk hal-hal yang ingin kita pelajari,” ungkapnya, senang.
Demi mendorong komposisi wanita di dunia teknologi, Anantya membangun Girls in Tech. Melalui organisasi global nirlaba ini ia menyediakan program workshop, sharing, serta mentoring bagi para wanita yang tertarik menggeluti dunia teknologi digital. Dengan memanfaatkan jejaring yang ada, Girls in Tech juga membawa para pelaku startup digital tanah air untuk melakukan studi banding dengan berkunjung ke jejaring Girls in Tech di Sillicon Valley. Sebab, siapa lagi yang akan membantu dan memberdayakan wanita selain kaumnya sendiri! (f)
5 Inspirasi dari Wanita Sukses di Industri IPTEK
Simak laporan femina dari Perayaan Hari Kartini 2017 lainnya di topik #SuaraAndaBerharga dan #Kartini
Topic
#SuaraAndaBerharga, #Kartini