Foto: Dok. Visinema Pictures
Menjadi calon ayah yang dianggap tak bisa diandalkan bukanlah satu-satunya cobaan bagi Alam hari itu. Demi gengsi di hadapan mertua bahwa ia mampu menanggung biaya persalinan Mia, Alam malah harus menggadaikan mobil dan laptop-nya. Proyek terbarunya batal berjalan hingga membuatnya dikejar penagih utang, dan perang cuitan di Twitter membuatnya terancam disomasi.
Sosok Alam yang idealis membuat Bukaan 8 turut memotret kondisi sosial saat ini. Hadirnya sosok calon Gubernur yang berkampanye di mimbar masjid, disaksikan Alam yang hendak salat Jumat, menyentil situasi nyata jelang pemilihan kepala daerah yang seringkali melibatkan sentimen agama. Himpitan kondisi keuangan pun nyaris menggoyahkan idealisme Alam, yang ditanggapi oleh sindiran dari salah seorang kawannya, lewat pesan singkat yang visualisasinya ditampilkan di layar.
Sementara itu, Mia tak ketinggalan dibuat pusing dengan polah suami dan orang tuanya. Tak hanya berupaya membuat hubungan suami dan ayahnya rukun, ia juga harus meyakinkan ibunya akan keputusannya untuk melahirkan normal.
Seiring berlalunya waktu, tak hanya jalan lahir Mia yang terbuka. Kejutan demi kejutan yang dihadapi Alam pun membuat hari calon orang tua baru ini penuh ketegangan, namun juga canda dan keharuan. Rangkaian emosi yang berlangsung dalam satu hari yang ditulis oleh Salman Aristo itu direkam apik oleh Angga Dwimas Sasongko, yang juga terlibat sebagai salah satu Produser Eksekutif. Film Bukaan 8 tayang di bioskop mulai Kamis, 23 Februari 2017. (f)
Baca juga:
Tantangan Bagi Lala Karmela Saat Memerankan Ibu Hamil di Film Bukaan 8
Chicco Jerikho, Ingin Cepat Menikah
Klik page number di bawah ini untuk melihat foto-foto lain dari film Bukaan 8.
Topic
#ResensiFilm