Profile
Mengenal Politikus Muda Tsamara Amany Alatas

14 Jul 2018


Legislatif, Tujuan Berikutnya
 
Kehadiran Sammy di dunia politik Indonesia serta keberaniannya mengeluarkan pemikiran mendapat respons yang beragam dari masyarakat. Ada yang memuji, tak sedikit pula yang mencela. Tak bisa dipungkiri, Sammy membawa angin segar dalam dinamika politik tanah air. Seperti keberaniannya membantah pernyataan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, tentang KPK, lewat Twitter.
 
Baginya, pernyataan yang tidak benar atau argumen yang tidak masuk di akal perlu diluruskan. “Sebab, kebohongan yang terus diulang-ulang bisa dianggap sebagai kebenaran,” katanya. Ia mengaku justru akan merasa takut, ketika ada orang yang menyampaikan sesuatu yang keliru, tapi ia diam.
 
Walaupun, atas sikap konfrontasinya itu, Sammy mendapat serangan dan bullying di media sosial, ia berhasil menghadapinya dengan tenang. “Itulah dinamika dalam politik. Kita tidak akan bisa menyenangkan hati semua orang,” tuturnya.
 
Bermain politik bukan perkara mudah. Apalagi usianya terbilang muda, sehingga ia kerap dinilai minim pengalaman politik. Bagi Sammy, dalam politik, niat baik, idealisme, dan prinsip tak kalah penting dengan pengalaman.
“Saya mengeluarkan pendapat bukan sekadar untuk memenangkan perdebatan, tapi menyampaikan pesan yang lebih besar kepada khalayak. Misalnya soal KPK, poinnya adalah mengajak masyarakat membela KPK,” jelasnya.
Advertisement
 
Ia berpendapat, orang-orang yang sudah berpengalaman sekalipun belum tentu bisa memenuhi harapan masyarakat. Ia juga menunjukkan survei tentang tingkat kepuasan masyarakat yang masih sangat rendah terhadap kinerja para anggota legislatif.
 
“Padahal, anggota legislatif didominasi oleh orang-orang berpengalaman. Jadi, muda bukan berarti tidak bisa memberikan kontribusi. Masyarakat tidak melihat apakah kita berpengalaman atau tidak, tapi apakah kita punya program dan inovasi yang memihak kepada mereka,” tambahnya, yakin.
 
Penggemar klub sepak bola Real Madrid ini menekankan, selama pengalaman dijadikan sebagai standar, maka selama itu pula tidak akan ada anak muda yang mau terjun ke politik. Padahal, walau usia mereka sudah dewasa pun, ketika baru masuk ke dalam politik, mereka masuk dalam kategori tak berpengalaman.
 
Kini, selain sibuk menyiapkan skripsi, mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina Jakarta ini juga tengah bersiap untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI pada pemilihan umum 2019 mendatang.
“Jika nanti berada di legislatif, saya ingin memperjuangkan undang-undang e-budgeting serta sistem pengadaan barang dan jasa secara online sebagai upaya untuk mencegah korupsi,” ungkap wanita yang berencana mencalonkan diri di Dapil DKI Jakarta II, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Luar Negeri.
 
Ini merupakan bagian dari perjuangannya mewujudkan impian terbesarnya menjadi Gubernur DKI Jakarta suatu saat nanti. (f)
 


Topic

#profil, #politik

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?