Health & Diet
Obat Pintar Untuk Melawan Kanker Limfoma Hodgkin

16 Nov 2019

Foto: pexels
 

Intan masih berusia 20-an saat didiagnosis. Insiden Limfoma Hodgkin memang biasanya memiliki dua puncak yaitu pada saat usia dewasa muda (20-24 tahun) dan lanjut usia (75-79 tahun). Bagaimana harapan bagi pasien?

“Limfoma Hodgkin memiliki angka kesembuhan yang tinggi. Meski demikian, masih ada kemungkinan kecil (10-30%) kambuh. Pengobatan Limfoma Hodgkin kambuh adalah kemoterapi dosis tinggi yang dilanjutkan dengan transplantasi sumsum tulang. Regimen kemoterapi untuk kasus Limfoma hodgkin kambuh tidak banyak mengalami perubahan dalam 30 tahun terakhir ini. Transplantasi sumsum tulang juga tidak selalu dapat dilakukan pada kasus Limfoma Hodgkin kambuh karena masalah finansial dan ketidakmampuan fisik terutama pasien-pasien usia lanjut, ” jelas Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM, M.Epid, Dokter Spesialis Hematologi Onkologi Medik RSCM.

Kesempatan untuk sembuh lebih besar berkat kemajuan ilmu kedokteran. Saat ini terdapat inovasi pengobatan non transplantasi dengan Antibody Drug Conjugate (ADC) yang dikategorikan sebagai terapi bertarget. Obat pintar ini berbeda dengan kemoterapi karena mampu mengenali sel Limfoma Hodgkin melalui ikatan antara antibodi monoklonal anti-CD30 dengan CD30 yang berada di permukaan sel Limfoma Hodgkin. Obat pintar ini merupakan kombinasi antibodi dan zat sitotoksik yang disebut ADC. ADC ini mengandung dua komponen yaitu antibodi monoklonal anti-CD30 yang dinamakan Brentuximab dan monomethyl auristatin E (MMAE) yang merupakan agen anti-neoplastik sintetik dan dinamakan Vedotin. Sehingga obat pintar ini diberi nama Brentuximab Vedotin(BV).

Ia disebut pintar karena BV bekerja dengan cara berikatan dengan CD30 di permukaan sel Limfoma Hodgkin untuk selanjutnya masuk ke dalam sel dan melakukan penghentian siklus kehidupan sel sehingga terjadi apoptosis sel (kematian sel). Ia bekerja dengan mengenali dan menghancurkan hanya sel Limfoma Hodgkin dan tidak menghancurkan sel lain, sehingga efek samping yang ditimbulkannya relatif lebih ringan dibandingkan kemoterapi pada umumnya.

Advertisement
Kendala yang dihadapi dalam pengobatan kanker menurut dr. Adityawati Ganggaiswari, M.Biomed, Direktur Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (MRCCC) Siloam Hospital Semanggi antara lain jumlah RS khusus Kanker di Indonesia sampai saat ini tidak banyak dan sumber daya manusia yang masih perlu dikembangkan. Jumlah dokter Onkologi masih sangat terbatas dan SDM keperawatan, staf radioterapi, staf kedokteran nuklir yang memiliki keahlian khusus untuk melakukan tindakan spesifik untuk kanker jumlahnya masih kurang, sehingga diperlukan pelatihan khusus bagi SDM tersebut. 

“Di lapangan, sebagian besar pasien dapat mengakses pelayanan kanker, namun demikian pada pasien BPJS, masih terdapat berbagai tantangan dalam hal ketersediaan obat dan waktu pelayanan mengingat keterbatasan SDM yang tersedia,” tambahnya.

“Untuk para pejuang kanker, jika memang diagnosis sudah ditegakkan, jalani saja pengobatannya sembari tetap melakukan aktivitas seperti biasa sesuai kemampuan karena kanker bukan akhir dunia. Justru kanker adalah tanda bahwa kamu spesial dan kuat untuk mampu melawan dan menaklukkannya,” tukas Intan. (f)

Baca Juga:

9 Bahan Dasar Produk Perawatan Wajah Ini, Amankah?
Memelihara Anjing Bikin Panjang Umur
Jangan Lengah Kendalikan Tekanan Darah



Topic

#kesehatan, #kanker

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?