
Selama pandemi, UKM telah menunjukkan ketangguhan yang cukup tinggi dan terbukti mampu menopang perekonomian Indonesia. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) bulan Maret 2021 menyebutkan jumlah UMKM di Inodnesia mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 triliun. UMKM juga mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada, serta dapat menghimpun sampai 60,42 persen dari total investasi di Indonesia.
Di saat yang sama, data Bank Indonesia menyebutkan 60 persen atau sekitar 39 juta pelaku UMKM Indonesia adalah perempuan. Perempuan merupakan agen penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Jika perempuan diberikan akses setara khususnya dalam ekonomi digital dan akses finansial, maka hal ini tidak hanya dapat meningkatkan kesejahteraan perekonomian dan menghindari keluarga dari kemiskinan, tapi juga turut menumbuhkan perekonomian bangsa.
Membangun ekonomi inklusif ini juga telah menjadi salah satu agenda yang digagas pemerintah Indonesia dalam Presidensi G20 Indonesia. Digitalisasi menjadi kata kunci untuk mendorong pertumbuhan UMKM yang menopang Perekonomian nasional.
Digitalisasi membuat pengelolaan bisnis semakin mudah. Kinerja bisnis bisa berkembang jadi lebih baik. Namun tentunya untuk menerapkan hal-hal yang baru tersebut dan mengikuti perubahan, para pelaku usaha butuh skill leadership yang mumpuni.
TANGGUH. ADAPTIF. INOVATIF jadi tiga etos kerja yang mesti dikuasai pemilik bisnis saat ini agar lebih gesit dan mampu mengikuti perubahan kebutuhan konsumen.
Ketiga kunci dasar kepemimpinan ini menjadi tema dari INDONESIA WOMENPRENEURS CONFERENCE 2022 (IWC 2022). Signature event terbaru dari Femina Media dan Wanita Wirausaha Femina ini bekerjasama dengan Facebook #SheMeansBusiness, didukung oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Women 20 (W20).
Konferensi 1 HARI yang berlangsung daring ini akan membuka perspektif baru tentang peran wanita wirausaha di Indonesia yang tidak bisa dipandang sebelah mata untuk ekonomi negeri.
JANGAN LEWATKAN diskusi tajam mengenai apa saja yang benar-benar dibutuhkan agar kolaborasi bersama semua pihak menjadi nyata, dan memberi andil pada ekosistem bisnis lebih sehat dan ekonomi yang lebih inklusif. Bersama narasumber istimewa:
Keynote Speech:
Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan RI
Welcome Speech:
Rahimah Abdulrahim, Direktur Kebijakan Publik Asia Tenggara, Meta
Panel 1: Kolaborasi untuk Ekonomi Inklusif
1/ Merry Maryati, Direktur Pengembangan Promosi dan Citra, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia2/ Shinta Widjaja Kamdani, Koordinator Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia & Ketua B20 Indonesia
3/ Dwi Yuliawati Faiz, Head of Programmes UN Women
4/ Petty S. Fatimah, Direktur Editorial PT Prana Dinamika Sejahtera, Pemimpin Komunitas & Pemimpin Redaksi Femina Media
Panel 2: Aksi Nyata Dukung Wirausaha #BuyFromHer
1/ Syanaz Nadya Winanto Putri, Pendiri Rorokenes Indonesia, Semarang2/ Eni Anjayani, Pendiri Wastraloka, Yogyakarta
3/ Yuria Ekalitani, Pendiri Bosteak, Cilacap
Host: Putri Winda Sari, News Anchor & Pemenang 1 Wajah Femina 2015
Catat tanggalnya!
Selasa, 22 Maret 2022
Pukul 9.30 WIB - selesai
GRATIS! Daftar di bit.ly/IWC2022
Ajak komunitas usaha Anda! Mari saling dukung sesama wanita maju bersama. (f)
Baca Juga:
Indonesia Targetkan Ekonomi Digital Tumbuh Hingga Rp 4.500 Triliun di 2030
Capai Inklusi Ekonomi dengan Mendukung UMKM Milik Perempuan
Keseteraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Jadi Fokus W20 Presidensi Indonesia
Faunda Liswijayanti
Topic
#iwc2022, #wanwir, #wanitawirausaha, #facebook, #shemeansbusiness