Beberapa hari ini muncul foto-foto pria memakai cat kuku hanya pada salah satu jari mereka dengan tagar #polishedman di Instagram. Tidak ketinggalan Zac Efron serta kakak-beradik Chris dan Liam Hemsworth pun mengunggah foto selfie dengan jari ‘cantik’. Ternyata kegiatan mengecat kuku ini merupakan bentuk kampanye viral untuk melawan kekerasan pada anak-anak yang digagas oleh YGAP, organisasi nirlaba Australia untuk mengentaskan kemiskinan.
 
Mengapa cat kuku? Cerita berawal dari Thea, seorang anak perempuan berusia 8 tahun yang dikirim ke panti asuhan oleh ibu kandungnya. Di tempat tersebut Thea setiap hari mengalami pelecehan fisik dan seksual selama dua tahun! Setelah diselamatkan, Thea tinggal di Hagar International di Kamboja dan bertemu Elliot Costello, CEO YGAP. Keduanya menjadi dekat. Pada saat Elliot harus kembali ke Australia, Thea mengecat kukunya dengan warna biru—a polished man. Barulah keesokan harinya Elliot mengetahui pengalaman buruk Thea dan memutuskan untuk mengecat satu kuku buat mengenang keberanian Thea.
 
Selanjutnya Elliot menemukan fakta bahwa satu dari lima anak di seluruh dunia mengalami kekerasan fisik dan seksual sebelum menginjak usia 18 tahun. Fokus utama kampanye ini pria karena 90% kekerasan terhadap anak dilakukan oleh mereka. YGAP ingin mengajak para pria untuk membuat perubahan dengan fashion statement yang unik: “Nail it to end it”.
 
Polished Man dimulai sejak 1 Oktober dan per tanggal 13 Oktober ini sudah terkumpul 7.000 posting foto—baik pria maupun wanita. Kita juga bisa menantang teman-teman kita untuk ikut mengecat kuku sebagai bentuk dukungan yang mengingatkan pada ALS Ice Bucket Challenge tahun 2014. Selain itu, kita juga bisa ikut berdonasi di www.polishedman.com. Hasilnya akan disalurkan buat penyembuhan dan pencegahan trauma pada anak-anak yang menjadi korban kekerasan. (f)
 
Baca juga:
Anak Korban Kekerasan Seksual Harus Mendapat Rehabilitasi Psikologi
Ini Komitmen Pemerintah Untuk Akhiri Kekerasan Seksual
 

---

Topic

#kekerasananak

---