Memakai busana dan atribut fashion dalam satu palet dari ujung kepala hingga kaki? Mengapa masih ragu? Tren yang satu ini tak boleh dilewatkan! Sekilas seolah tak perlu berpikir keras memadankan warna, namun perlu trik khusus agar tak salah gaya. Intiplah cara para desainer dunia mengimplementasukan tren yang menyegarkan mata ini dari atas panggung mode dunia. Selain warna pastel yang lembut, warna neon yang sedang menjadi primadona juga layak disimak. Tantang diri Anda untuk melupakan warna-warna netral, dan pilih warna cerah yang lebih playful. Agar tidak bosan, coba juga memadu-padankan satu warna dengan tone berbeda, misalnya biru navy dengan biru langit, atau hijau army dengan hijau lemon.
Cara lainnya adalah dengan mengombinasikan tekstur dan materialnya, . Misalnya, satin dan sequin atau katun dan rajut. Permainan tekstur dapat menciptakan perbedaan signifikan yang membuat padanan head to toe Anda terlihat sophisticated.
Untuk aksesori, Anda bisa mengintip gaya runway rumah mode Nina Ricci dan DKNY. Tas, topi, sepatu, atau ikat pinggang tampak cantik melengkapi busana dalam warna senada. Namun, kendalikan diri Anda agar tidak berlebihan menggunakan aksesori. Salah satu alternatif untuk membuat gaya monocolour tetap down to earth adalah dengan menambahkan aksesori warna netral, seperti krem, putih, dan cokelat. Begitu juga dengan make up, riasan nude pilihan paling tepat untuk menghindari kesan Anda akan pergi karnaval.
Jika Anda seorang fashionista, jangan lupa untuk bermain dengan riasan dan warna cat kuku. Tak masalah memilih warna yang senada pada cat kuku, atau memilih warna yang kontras. Fokuskan riasan hanya pada satu bagian saja yang berwarna mencolok. Misalnya, perona mata abu-abu tua untuk kemeja lengan panjang dan celana pendek biru. Lipstik merah akan menjadi aksen eksentrik pada blazer dan rok tulip ungu. Paduan warna seperti ini lebih adem di mata. Anda tentu tidak ingin terlihat seperti jeruk dengan mengenakan atasan, bawahan, aksesori, dan make up oranye, bukan? (AF)
