Trending Topic
Manisnya Nanas Ratu Desa Penyengat

11 Apr 2023

 
Foto: Petani nanas di desa Penyengat, kabupaten Siak, berharap lebih banyak program kerjasama demi peningkatan pendapatan dari olahan nanas.


Skill berkebun nanas sudah cukup lama dibina di desa Penyengat, kabupaten Siak. Dilansir dari wartaekonomi, sejak tahun 2014 warga desa Penyengat telah dibantu pihak swasta untuk mengembangkan keterampilan berkebun nanas lewat kelompok tani binaan. Masyarakat pun tertarik dengan kegiatan ini karena melihat hasil pertanian nanas yang lebih menguntungkan dibanding berkebun karet, sawit, maupun mencari ikan di laut.

Dari yang awalnya hanya diuji pada 10 Ha lahan di desa Penyengat pada tahun 2014, tahun 2019 pertanian nanas oleh Bina Tani Kampung Penyengat berkembang menjadi 56 Ha lahan untuk bertani nanas. Kini di tahun 2023, sebagian besar warga desa Penyengat adalah petani nanas yang hasilnya dijual ke pulau Jawa terutama Jakarta.

Jenis nanas yang ditanam di desa Penyengat adalah nanas Ratu. Buah yang memiliki nama latin ananas comosus ini memiliki ciri khas daging buah berwarna kuning, bentuk buah yang cenderung memanjang, sangat berair dan bercitarasa manis segar yang akan tertinggal lama di mulut setelah dimakan. Namun sayangnya, tidak semua nanas habis dibeli oleh tengkulak. Hanya nanas grade A dan B yang dibeli dan dijual kembali ke Jawa. Sisanya, nanas grade C akan dikonsumsi sendiri oleh petani, atau membusuk di kebun. Dan ini tidak sedikit.

Melihat fakta ini, sebuah perusahaan swasta menawarkan program CSR untuk memberi workshop juga alat produksi kepada warga desa sehingga dapat mengolah sisa nanas yang tidak terjual. Dengan memanfaatkan rumah singgah desa sebagai tempat produksi, UMKM binaan desa Penyengat ini memiliki harapan baru, yakni menghasilkan komoditi olahan nanas berupa nastar premium "Ratu Penyengat" dan nata de pina (semacam nata de coco berbahan baku nanas).

Saat ini, olahan nanas desa penyengat masih dijual dengan sistem open PO (pre-order) disebabkan nastar dan nata de pina yang masih dibuat tanpa bahan pengawet. Kabar baiknya, produk nastar mereka sudah mengantongi izin halal dari MUI dan sedang dalam proses mendapatkan nomor izin edar BPOM.

Kapasitas produksi nastar Ratu Penyengat dapat menghasilkan 120-an toples nastar dalam kurun waktu 3 hari dengan menyerap 10-an pekerja wanita di tiap pengerjaan. Sejauh ini, pemesan terbanyak masih dari perusahaan swasta yang membantu pengadaan alat dan pembinaan pekerja UMKM. (f) 

Baca Juga:

Menengok SKELAS, Pusat UMKM Siak yang Digerakkan Tokoh Muda Perempuan

Ekonomi Kreatif dan Ekowisata di Siak, Dorong Restorasi Alam Demi Perubahan Iklim

Batik Seruni Batik Asli Siak
 
 

Laili Damayanti


Topic

#desapenyengat, #nanas, #umkmpetaninanas, #umkmnastar, #nastarratupenyengat, #petaninanasdesapenyengat, #desapenyengat

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?