
Foto: Shutterstock
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terdampak oleh pandemi COVID-19. Berdasarkan data World Tourism Organization (WTO), selama kurun waktu Januari – Oktober 2020 kunjungan wisatawan di Asia dan Pasifik turun hingga 82%. Demi membangkitkan pariwisata yang terpuruk, Indonesia berencana untuk menerapkan travel bubble agar bisa mendatangkan turis asing ke kawasan Bali, Bintan, dan Batam.
Apa sebenarnya travel bubble? Travel bubble merupakan kesepakatan dua negara untuk menciptakan koridor perjalanan (atau sering juga disebut koridor corona) bagi warga dari dua negara tersebut tanpa kewajiban menjalani karantina pada saat kedatangan. Kesepakatan ini hanya bisa dilakukan, jika kedua negara sudah berhasil mengatasi penyebaran virus corona. Dan, kesepakatan ini bisa saja ditangguhkan, jika penularan COVID-19 di salah satu negara kembali merebak.
Sebelum membuka travel bubble, setiap negara perlu memastikan bahwa negara yang diajak bekerja sama telah memenuhi persyaratan dari aspek pengendalian COVID-19. Setiap negara memberlakukan kebijakan berbeda dalam mengatasi COVID-19. Saat menegosiasikan travel bubble kedua negara akan saling menanyakan level penularan di masing-masing negara, memastikan bahwa warga negara mereka akan aman dari virus saat tiba di negara tujuan.
Banyak negara yang kini mempertimbangkan soal travel bubble, termasuk negara-negara di ASEAN, karena program ini dinilai bisa membantu memperbaiki situasi ekonomi. Negara yang sudah bersepakat untuk memberlakukan travel bubble ini adalah Australia dan Selandia Baru, yang memang dinilai berhasil mengatasi penyebaran virus corona.
Mengutip dari Kompas.com, pertengahan April kemarin mereka membuka travel bubble, setelah selama hampir 400 hari menutup perbatasan. Itu pun harus melalui negosiasi selama berbulan-bulan. Kesepakatan ini dinilai sebagai pencapaian penting dalam memulai kembali industri perjalanan global. Namun, kini Selandia Baru menangguhkan perjalanan bebas karantina bagi warga negara bagian Victoria karena munculnya klaster baru dan Victoria kembali memberlakukan lockdown selama 7 hari.
Indonesia saat ini masih mengkaji opsi travel bubble yang rencananya akan diterapkan sekitar Juni – Juli 2021. Empat negara yang dilirik Indonesia untuk membuka travel bubble adalah Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Cina. (f)
Baca Juga:
Bagi Anda Penggemar Selfie, Ini 3 Tempat Hits dan Instagrammable di Yogya
Antisipasi Kerumunan, Ada Daerah Ingin Tutup Objek Wisata
5 Tip Aman Jalan-Jalan di Alam Terbuka
Topic
#travelbubble, #pandemi, #traveling