
Foto: 123RF
Mobilitas wanita urban usia produktif di era ini sangatlah tinggi. Tiap hari sebagian besar ibu-ibu muda ini sibuk berjibaku dengan kemacetan dari balik kemudi. Mulai dari mengantarkan anak, berbelanja, atau pergi ke kantor bagi wanita karier. Queenrides, komunitas pemerhati wanita pengendara, mengungkap bahwa 80% wanita berkendara secara mandiri untuk mencari nafkah.
Sayangnya, ancaman bahaya kecelakaan di jalan raya masih menjadi bagian dari keseharian para wanita ini. Global Status Report on Road Safety yang dikeluarkan WHO (2015) mengungkap adanya kenaikan angka kecelakaan lalu lintas hingga lebih dari 80 persen di Indonesia, dengan korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas mencapai 120 jiwa per harinya. Di negara berkembang, kecelakaan lalu lintas menjadi lima besar penyebab utama kematian dengan 1,25 juta jiwa melayang sia-sia per tahunnya.
Menyedihkannya lagi, kebanyakan kecelakaan tersebut disebabkan oleh faktor kelalaian manusia atau sikap berkendara yang sembarangan: mengebut, lalai memakai sabuk pengaman, menyetir di bawah pengaruh alkohol, atau tidak mengenakan helm pengaman bagi pengendara motor. Di Indonesia, rendahnya kesadaran perilaku aman berkendara ini didukung oleh kuatnya praktik suap.
“Hanya dengan membayar sejumlah uang, seseorang bisa memiliki surat izin mengemudi, meski ia tidak lulus tes uji layak berkendara. Mereka ini juga langsung berani turun ke jalan,” ungkap pendiri dan Ketua Komunitas Queenrides, Iim Fahima Jachja.
Keprihatinan ini mendorong beberapa wanita pengendara membentuk Queenrides, komunitas berbagi seputar isu safety riding, baik di online maupun offline. Salah satu pengetahuan teknis penting yang sering dilupakan adalah mengatur jarak aman dalam berkendara.
“Rumus menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya bisa dilakukan dengan teknik menghitung 3 detik,” ujar Rio Octaviano, riding instructor dari Road Safety Association. Caranya, tentukan satu objek di depan Anda. Tunggu hingga mobil di depan Anda telah tiga detik melalui objek yang menjadi patokan Anda tadi. “Pada saat itulah Anda berada di jarak aman,” lanjut Rio.
Komunitas yang berdiri pada tahun 2015 ini sekarang anggotanya telah mencapai 200.000 wanita dari seluruh Indonesia. “Saya ingin membekali para wanita pengendara dengan ilmu berkendara yang aman dan nyaman melalui seminar atau talk show dan kultwit tentang safety riding,” ungkap Iim, tentang kampanye #WomenRideSafe yang tiap bulannya digelar dari mal ke mal, dan melalui media sosial di @queen_rides (Instagram), @queenrides (Twitter), Quuenrides (Facebook), dan blog www.queenrides.com. (f)
Sayangnya, ancaman bahaya kecelakaan di jalan raya masih menjadi bagian dari keseharian para wanita ini. Global Status Report on Road Safety yang dikeluarkan WHO (2015) mengungkap adanya kenaikan angka kecelakaan lalu lintas hingga lebih dari 80 persen di Indonesia, dengan korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas mencapai 120 jiwa per harinya. Di negara berkembang, kecelakaan lalu lintas menjadi lima besar penyebab utama kematian dengan 1,25 juta jiwa melayang sia-sia per tahunnya.
Menyedihkannya lagi, kebanyakan kecelakaan tersebut disebabkan oleh faktor kelalaian manusia atau sikap berkendara yang sembarangan: mengebut, lalai memakai sabuk pengaman, menyetir di bawah pengaruh alkohol, atau tidak mengenakan helm pengaman bagi pengendara motor. Di Indonesia, rendahnya kesadaran perilaku aman berkendara ini didukung oleh kuatnya praktik suap.
“Hanya dengan membayar sejumlah uang, seseorang bisa memiliki surat izin mengemudi, meski ia tidak lulus tes uji layak berkendara. Mereka ini juga langsung berani turun ke jalan,” ungkap pendiri dan Ketua Komunitas Queenrides, Iim Fahima Jachja.
Keprihatinan ini mendorong beberapa wanita pengendara membentuk Queenrides, komunitas berbagi seputar isu safety riding, baik di online maupun offline. Salah satu pengetahuan teknis penting yang sering dilupakan adalah mengatur jarak aman dalam berkendara.
“Rumus menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya bisa dilakukan dengan teknik menghitung 3 detik,” ujar Rio Octaviano, riding instructor dari Road Safety Association. Caranya, tentukan satu objek di depan Anda. Tunggu hingga mobil di depan Anda telah tiga detik melalui objek yang menjadi patokan Anda tadi. “Pada saat itulah Anda berada di jarak aman,” lanjut Rio.
Komunitas yang berdiri pada tahun 2015 ini sekarang anggotanya telah mencapai 200.000 wanita dari seluruh Indonesia. “Saya ingin membekali para wanita pengendara dengan ilmu berkendara yang aman dan nyaman melalui seminar atau talk show dan kultwit tentang safety riding,” ungkap Iim, tentang kampanye #WomenRideSafe yang tiap bulannya digelar dari mal ke mal, dan melalui media sosial di @queen_rides (Instagram), @queenrides (Twitter), Quuenrides (Facebook), dan blog www.queenrides.com. (f)
Topic
#safetyriding