
Berkumpul dengan keluarga besar di hari raya, sungkem kepada para sesepuh, makan opor ayam dan mengobrol seru sejak lama menjadi bagian dari tradisi masyarakat kita. Sebagai makhluk sosial, pada dasarnya kita memang selalu merindukan untuk bersosialisasi dan berelasi. Namun, seiring dengan perubahan zaman di era teknologi komunikasi yang makin canggih ini, bagaimana masyarakat kita saat ini memandang pentingnya tradisi silaturahmi? Lebih-lebih ketika para sesepuh keluarga sudah berpulang, masihkah ada perekat yang membuat tiap anggota keluarga besar bisa tertarik untuk berkumpul?
Hasil jajak pendapat femina terhadap 25 responden usia 20 – 25 tahun, awal Juni. Sekitar 84% responden menjawab alasannya bersilaturahmi karena mengikuti orang tua. Hanya 16% responden yang mengaku memiliki inisiatif sendiri untuk bersilaturahmi. (f)
Faunda Liswijayanti
Topic
#puasadanlebaran