Turis-turis asing, terutama penggemar ilmu astronomi, pasti tidak sabar untuk bisa mengunjungi gedung dengan arsitektur sangat spektakuler ini. Apa saja yang membuat museum ini menarik untuk dikunjungi? Simak fakta-fakta serunya:
Dirancang serupa susunan alam semesta
Anda tidak akan menemukan pojokan apa pun di museum ini. Garis lurus pun tidak ada. Sang arsitek sengaja merancang bangunan dengan garis-garis lengkung sangat kompleks, yang menggambarkan geometri alam semesta. Struktur bangunan utamanya terbentuk dari tiga lengkungan yang saling tumpang tindih, meniru gambaran orbit benda-benda langit.
Ketua tim arsiteknya, Thomas J. Wong, menyebutkan bahwa bentuk bangunan ini dimaksudkan untuk mewujudkan arsitektur yang terinspirasi dari ilmu astronomi. Garis-garis arsitektur yang unik ditonjolkan demi memberi efek dramatis.
Museum sekaligus planetarium
Shanghai Astronomy Museum merupakan cabang dari Shanghai Science and Technology Museum. Sebagai museum, Anda akan menemukan area yang memamerkan koleksi 70 meteor. Selain itu, di dalam bangunan ini juga terdapat planetarium, observatorium, dan teleskop surya setinggi 78 kaki atau sekitar 23,7 meter.
Dengan adanya museum, gedung yang sangat modern dan futuristik ini memiliki keterkaitan dengan masa lalu, mencerminkan kekayaan sejarah astronomi Cina. Namun, di sisi lain museum ini juga menggambarkan ambisi negeri tersebut dalam mengeksplorasi alam semesta.
Dirancang oleh Ennead Architects
Arsitek bangunan museum yang super unik ini adalah Ennead Architects, perusahaan yang berkantor pusat di Amerika Serikat. Pada 2014 perusahaan tersebut memenangkan kompetisi merancang bangunan museum Shanghai Astronomy Museum yang dibuka untuk publik di seluruh dunia. Memiliki kantor cabang di Cina, salah satu pendiri Ennead Architects, yaitu James Polshek, juga merancang Rose Center for Earth and Space, bagian dari American Museum of Natural History yang berlokasi di New York.
Ada 3 bagian utama
Bukan hanya bagian luar bagunan saja yang tampak menakjubkan, interior museum ini juga sangat memukau. Ada tiga bagian utama yang akan Anda temukan.
Pertama, oculus, yang terbuka lebar di atas pintu utama museum. Oculus yang berperan sebagai penunjuk waktu ini menghasilkan lingkaran cahaya matahari yang bergerak menerangi seluruh lantai sepanjang hari. Pancaran sinar matahari ini akan menunjukkan waktu dan musim yang sedang terjadi.
Kedua, teater planetarium tertutup berbentuk sphere atau bola dan didesain seolah muncul dari atap gedung seperti bulan yang baru terbit. Penopang yang terlihat sangat minimal, sehingga memberi kesan bahwa bola ini ringan dan bisa mengapung di udara. Antara bola dan lantai terdapat ruang bagi pengunjung untuk berjalan-jalan dan mengamati bola tersebut dari bawah.
Ketiga, kubah kaca terbalik yang sangat besar di puncak bangunan. Di bagian dasar kubah Anda bisa bebas menatap dan memandangi langit bertabur bintang saat malam tiba.
Tiga elemen utama bangunan tersebut berfungsi seperti instrumen astronomi, yang digunakan untuk melacak matahari, bulan, dan bintang, sekaligus mengingatkan pengunjung bahwa konsep waktu berasal dari benda-benda langit yang berada sangat jauh dari bumi.
Super cool museum! (f)
Baca Juga:
Jalan-Jalan di Silicon Valley, Mampir ke 7 Tempat Ini, Ya!
5 Perpustakaan di Dunia Dengan Interior dan Koleksi Menakjubkan
7 Science Museum Paling Keren di Dunia
Topic
#astronomi, #planetarium, #traveling