Travel
Selasa Wagen, Daya Tarik Baru Jalan Malioboro

29 Aug 2019

Foto: shutterstock

Sejak September 2017 setiap hari Selasa Wage, sepanjang Malioboro, jalan paling terkenal bagi wisatawan di Yogyakarta yang biasanya dipadati pedagang kaki lima dan kendaraan pengantar wisatawan, libur. 

Selasa Wage dipilih para pedagang untuk beristirahat dari aktivitasnya, sesuai dengan program Pemerintah Kota Yogyakarta. Pemilihan Selasa Wage pun tidak sembarangan, hari pasaran Jawa itu bertepatan dengan hari lahir Sultan HB X. Tapi itu bukan alasan untuk tidak datang ke jalan Malioboro, karena momen yang terjadi setiap 35 hari itu justru membuat jalan ini makin menarik untuk disambangi. 

Sejak 18 Juni 2019 yang jatuh pada hari Selasa Wage, jalan Malioboro dijadikan area bebas kendaraan bermotor sejak pukul 06 - 21.00. Saat itu hanya becak, andong, sepeda, dan bus trans jogja yang boleh melintas. Wisatawan pun bisa leluasa menikmati ruas jalan yang biasanya super macet itu untuk berolahraga atau berfoto. 




Kali berikut berbagai acara seni pun disiapkan. Seperti saat kali ketiga Selasa Wage digelar, 27 Agustus 2019 lalu, berbagai elemen masyarakat semakin siap meramaikan acara. Aturan sedikit diubah dengan menutup jalan mulai pukul 9 pagi, untuk memberi kesempatan petugas dan sukarelawan membersihkan trotoar jalan Malioboro yang lebar itu. 

Sejak pagi berbagai acara kesenian digelar, tapi karena siang hari musim kemarau masih terasa terlalu terik, jalan Malioboro mulai ramai di sore hari. Sepeda-sepeda berlambang berbagai instansi disediakan gratis.  Para pehobi lari tak mau ketinggalan menikmati jalan Maloboro. Begitu juga pehobi foto yang menggelar acara berburu foto. Musikus dengan berbagai genre ikut meramaikan di bebeberapa titik. Ada pula bincang-bincang tentang sejarah serangan umum 1 maret,  permainan tradisional anak, hingga workshop batik dan grafis. 



Tampak pula puluhan wanita mengenakan kebaya bernuansa merah putih, ternyata mereka ikut meramaikan Selasa Wage dengan pertunjukkan tari. Di sekitar gapura pecinan Ketandan, masyarakat dihibur oleh pertunjukan barongsai hoo hap hwee. Sementara di plaza serangan umum 1 maret  dibangun panggung untuk pentas seni tari serta pameran potensi UKM dari berbagai daerah di DIY. Masyarakat bisa menyaksikannya, gratis. 

Meski tidak ada pedakang kaki lima, masyarakat masih bisa belanja dan tak perlu khawatir kehausan atau lapar, karena toko-toko masih ada yang buka. Kalau lelah berjalan, masyarakat bisa beristirahat di bangku-bangku yang tersedia di sepanjang jalan.

Tertarik? Selasa Wage berikutnya akan jatuh pada tanggal 1 Oktober 2019.  (f)

Baca Juga:

Liburan Anti Bosan di Kapal Pesiar
4 Destinasi Wisata Menarik di Kutai Kertanegara, Calon Ibu Kota Baru Indonesia
4 Cara Menikmati Kuliner Pontianak Nan Kaya Rasa


Topic

#travel, #wisatalokal, #yogyakarta