
Foto: Sylvia Mira
Anda pencinta pantai? Kalau iya, Anda wajib memasukkan Pantai 3 Warna di Malang dalam daftar tempat yang wajib Anda kunjungi. Pantai ini memesona. Yuk, ikuti catatan perjalanan dari Sylvia Mira (kontributor Jakarta) berikut ini.
Sudah setahun belakangan ini saya penasaran untuk menikmati keindahan pantai-pantai baru yang bermunculan di kawasan Malang Selatan. Selain Pantai Balekambang dan Ngliyep. Salah satu yang sedang menjadi topik pembicaraan di kalangan traveler adalah Pantai 3 Warna yang lokasinya terletak di Sumbermanjing Wetan. Diperlukan reservasi untuk bisa berkunjung ke pantai tersebut. Dari pengalaman saya yang beberapa kali ditolak karena sudah fully booked, sebaiknya reservasi dilakukan sebulan sebelumnya, karena ada batasan kuota 100 orang per hari.
Pantai 3 Warna adalah salah satu pantai yang masuk ke dalam kawasan konservasi alam sejak tahun 2012. Area pantai ini dijaga dan dilindungi kelestarian alamnya. Terbukti saat sebelum masuk kawasan ini barang yang kami bawa didata di sebuah pos, dan akan dicek kembali untuk memastikan bahwa sampah/bungkusan dari barang atau makanan yang dibawa akan dibawa pulang. Tidak ditinggalkan di pantai. Para petugas tidak main-main, denda Rp100 ribu per sampah yang tidak ditemukan di dalam tas yang kita bawa!
Pantai yang bersebelahan dengan Pantai Sendang Biru ini memang menawarkan pengalaman yang sangat berbeda dibandingkan dengan pantai-pantai yang pernah saya kunjungi selama ini. Sejak masuk ke kawasan ini, aroma petualangan sudah mulai terasa. Dimulai dengan mobil yang hanya bisa mengantar saya sampai area parkir dan selanjutnya saya harus menyewa ojek untuk menyusuri jalanan sempit yang masih berupa tanah liat menuju lokasi pantai. Cukup membayar Rp5ribu rupiah selama 10 menit, saya mendapatkan keseruan melompat-lompat di jok sepeda motor. Turun dari ojek, saya sudah membayangkan akan segera leyeh-leyeh, tetapi ternyata perjalanan menuju pantai masih sekitar 45 menit lagi. Berjalan kaki.

Kawasan mangrove
Ditemani Pak Yadi, seorang konservator lokal yang juga bertindak sebagai guide, saya berjalan menyusuri hutan di sepanjang tepian pantai. Dari informasi Pak Yadi juga, saya baru tahu ternyata ada tiga hal utama yang dilestarikan di kawasan ini yaitu konseravasi mangrove, terumbu karang dan penyu (tukik). Tidak heran, di sepanjang perjalanan, saya melihat pohon mangrove dan tunas-tunas baru yang bermunculan.
Daya tarik lain dari pantai yang dibuka untuk umum sejak tahun 2014 ini adalah lautnya yang memiliki gradasi tiga warna, bahkan terkadang air laut memantulkan warna kemerahan (pink) di waktu-waktu tertentu. Sayangnya, saya belum mendapatkan momentum tersebut. Tetapi toh tidak mengurangi keindahannya. Saya tetap terpesona dengan gradasi warna dari hijau bening, hijau turqois dan biru.
Lalu bagaimana dengan lautnya? Lautnya cukup tenang untuk ukuran pantai di Malang Selatan yang terkenal dengan ombaknya yang besar. Tenangnya laut membuat saya dan pengunjung lain nyaman untuk sekedar berenang, atau snorkeling melihat keindahan terumbu karang di bawah laut. Kita pun tidak perlu repot membawa peralatan snorkeling, karena tersedia penyewaan alat snorkeling dengan harga Rp15ribu rupiah saja.
Jadi kalau Anda kebetulan berkunjung ke Malang, pantai ini sangat layak untuk dikunjungi! (f)
Baca Juga:
- Rottnest Island, Menikmati Pemandangan Alam hingga Quokka Selfie
- Mau Main Salju? Yuk, ke Mount Buller di Victoria, Australia
- Berlibur ke Seoul di Musim Dingin? Ini 8 Kegiatan yang Bisa Anda Lakukan
Topic
#travelingmalang