Travel
Musim Liburan di Masa Pandemi, Hindari Lokasi Berisiko Penularan COVID-19

24 Dec 2020


Foto: Pexels


Setelah hampir satu tahun hidup dalam kondisi pandemi, membatasi aktivitas di luar rumah, rasa bosan dan jenuh mulai datang. Apalagi menjelang musim liburan akhir tahun seperti saat ini, keinginan untuk menghabiskan waktu bersantai bersama keluarga atau jalan-jalan menikmati keindahan alam menjadi tidak terbendung.

Tapi ingat, jangan cepat-cepat memutuskan untuk pergi liburan, karena pandemi belum usai dan mobilitas tinggi di masa liburan dapat memicu kenaikan jumlah pasien Covid-19. Pengalaman libur panjang sebelumnya telah membuktikan, karena liburan panjang selalu berkaitan dengan kumpulan massa yang besar. Maka dari itu, penting bagi kita untuk memastikan apakah rencana berlibur dapat ditunda hingga situasi pandemi COVID-19 mereda.

Data menunjukkan bahwa jumlah angka positif COVID-19 dan angka kematian akibat COVID-19 semakin meningkat di 8 provinsi setelah sebelumnya mengalami penurunan tren. Kedelapan provinsi itu diantaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Bali, dan Kalimantan Selatan. 

Melihat kondisi tersebut, dr. Mohammad Irfan, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Bekasi Utara, menyarankan sebelum berpergian, cobalah mengecek status zona pada tempat yang akan dikunjungi. Sebisa mungkin menghindari daerah red zone sehingga keterpaparan terhadap COVID-19 semakin berkurang. 

Selain itu, dr. Nugraheni Irda, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Evasari Hospital juga menyarankan untuk memilih tempat rekreasi di ruang terbuka seperti pegunungan, pantai, taman kota, kebun, berkemah di kaki gunung, dan lain sebagainya. “Tentunya tempat yang terbuka lebih baik dibandingkan ruang tertutup dari segi penularan COVID-19. Di ruangan terbuka,  udara segar terus bergerak dan berganti membantu menyebarkan cairan atau mikro partikel sehingga kepadatan virus berkurang. Sedangkan, saat berada di dalam ruangan, terdapat penyebaran virus melalui cairan (mikro partikel) yang dilepaskan ke udara saat berbicara, batuk, atau bersin.,” jelas dr. Nugraheni.

Menurut dr. Irfan pada dasarnya, aktivitas-aktivitas yang dapat berpotensi menularkan COVID-19 selama berlibur adalah aktivitas berkumpul, tidak menjaga jarak, kontak dengan banyak orang terlalu lama, menggunakan fasilitas publik bersamaan seperti tempat permainan anak, nonton bioskop, dan berbagai aktivitas berkumpul lainnya.

Sehingga sangat penting untuk selalu menghindari tempat keramaian dan cari tempat wisata yang selalu menjaga protokol kesehatan dengan ketat. “Kuncinya adalah kedisiplinan menjaga 3M memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” ujar dr. Irfan. 

Baca Selanjutnya: Potensi Penularan COVID-19 di Kolam Renang & Tempat Makan

 


Faunda Liswijayanti


Topic

#3m, #ingatpesanibu, #corona, #covid19, #traveling