
Foto: Shutterstock
Beruntung femina sempat singgah ke kota kecil ini dan mencicipi kelezatan ikan-ikan tangkapan para nelayan Ambon. Salah satu tempat yang femina kunjungi adalah jalan Sam Ratulangi. Masarakat Ambon biasa menyebut kawasan ini dengan nama Amplas alias Ambon Plaza.
Kegiatan di jalan ini mulai ‘seru’ menjelang malam hari. Jajaran tenda mulai berdiri setelah toko-toko mulai tutup. Jika di Jakarta ada tenda pecel ayam dan lele, di Ambon yang dijual tak lain adalah ikan laut segar.

Foto: IA
Jangan ragu untuk menanyakan ikan jenis apa yang mereka jajakan. Kalau di Jakarta, biasanya hanya ada pilihan ikan mas, lele, dan nila. Di sini, ikan yang belum pernah femina jumpai pun ada. Ikan mata bulan, misalnya. Sebelumnya femina hanya pernah melihatnya di program televisi Jepang.

Foto: IA
Apa itu bobara? Apa pula garopa? Enggak usah bingung kalau si penjual menyebut ikan kuwe dan ikan kerapu dengan bahasa daerah mereka. Ada juga kakap merah, bawal, baronang, ikan kakak tua, dan lainnya. Yang pasti semuanya segar! Lihat saja, tak ada sedikitpun kabut di mata ikan-ikan ini.

Foto: IA
Femina sedikit kalap mata saat melihat ikan kerapu (garopa) dijajakan layaknya ikan lele di Jakarta. Bayangkan saja, di Jakarta, ikan kerapu termasuk salah satu ikan berharga tinggi. Sedangkan di sini, kita sudah bisa menyantap seekor kerapu dengan nasi hanya dengan membayar tak lebih dari Rp50.000.
Tak perlu sungkan menanyakan harga terlebih dahulu kepada penjual sebelum membeli. Harga yang disebutkan biasanya sudah termasuk nasi. Kisaran harga di sini adalah Rp30.000-Rp45.000 per ikan. Oh ya, jangan kagok kalau di Ambon, Anda harus menyantap satu ekor ikan sendirian. Bukan satu ikan beramai-ramai seperti di Jawa. He..he..he

Foto: IA

Foto: IA
Baca juga:
Berburu Ikan Asap di Ambon
Ini Rahasia Kelezatan Rujak Natsepa Yang Tersohor di Ambon
Cantiknya Mandalika, Kawasan Wisata di Lombok Tengah
Topic
#wisatakuliner, #ambon, #travel