
Foto: Fotosearch
Wanita dan pria sudah pasti berbeda, mulai dari pola pikir sampai pilihan gaya dan ritme bercinta. Biar sama-sama bisa menikmati sesi foreplay hingga mencapai orgasme, paling tidak untuk hal-hal tertentu harus siap berkompromi. Namun, sebelumnya wajib cari tahu perbedaan gaya bercinta kita vs pasangan, dong, biar mendapat win-win solution.
1. Cepat vs Pelan
Pria umumnya gampang terangsang, sementara kita harus dipancing dulu. Saat kita baru panas, eh... pasangan sudah ‘selesai’. Lain kali di saat kita mau mengejar ketinggalan, eh... dia ingin buru-buru selesai. Ah, nggak kompak!
Solusi: Ada baiknya kita mengambil inisiatif saat sedang terangsang. Yap, ajakan bercinta spontan kepada pasangan pasti akan disambut hangat. Jangan lupa ingatkan dia agar memberi kesempatan kita orgasme duluan—bisa banget kita mempraktikkan woman on top untuk memberikan kendali—sebelum meraih kepuasannya sendiri.
2. Sibuk vs Santai
Memang, sih, kesibukan di kantor kadang menguras tenaga dan menyita pikiran kita. Anehnya, nih, pasangan yang sama sibuknya justru terlihat santai begitu tiba di rumah—bahkan masih semangat merayu kita begitu pintu kamar tidur tertutup.
Solusi: Pikiran penat oleh pekerjaan jangan dijadikan alasan buat menunda bercinta. Justru seks bisa jadi obat untuk mendongkrak semangat, tuh. Pasalnya, hormon oksitosin yang dilepaskan tubuh ketika orgasme akan membantu kita merasa bahagia, relaks, dan bebas stres. Karena itu, luangkan 15-30 menit untuk bermesraan dengan pasangan—nggak bakal rugi, deh!
3. Pencinta pagi vs Mahluk malam
Setelah seks panas di malam hari, pasangan ternyata masih ingin bercinta di pagi hari. Nggak bakal menolak, sih, seandainya kita nggak perlu menyiapkan sarapan dan segera berangkat ke kantor. Dilema banget!
Solusi: Bersyukurlah kita punya akhir pekan yang bisa dilalui dengan santai. Kompromi saja dengan pasangan agar menunda keinginan itu di hari Sabtu atau Minggu. Lagi pula penantian dan antisipasi bakal membuat kita dan pasangan berkali-kali lipat lebih semangat menyambut ‘janji seksi’ itu, ehem....
4. Eksperimental vs Konvensional
Dia tiba-tiba mengajak kita mencoba salah satu posisi dari buku Kama Sutra yang luar biasa sulit. Bukannya malas mencoba, tapi kita sadar banget kalau tubuh nggak selentur posisi yang dicontohkan. Masa demi kenikmatan beberapa detik, harus siap salah urat, he he he.
Solusi: Memiliki pasangan eksperimental memang jadi tantangan tersendiri bagi kita yang cenderung konvensional. Minimal, sih, kita memang harus mencoba dulu sebelum menolak gagasannya. Kalau terlalu sulit, ya, katakan saja terus terang. Biar dia nggak kecewa, coba usulkan posisi doggy style yang disukainya, misalnya. Gampang, kan? (f)
Topic
#TipBercinta