Dibuat remake dalam versi animasi CGI fotorealistis tahun 2019, The Lion King kini punya prekuel sekaligus sekuel, Mufasa: The Lion King.
Sesuai judulnya, film ini bercerita tentang ayah Simba, Mufasa, yang ternyata sejak kecil punya nasib tragis, bahkan hingga kematiannya di tangan Scar, plot penentu The Lion King.

Rafiki sudah dapat visi bahwa Mufasa akan jadi pemimpin sekaligus jadi saudaranya. Foto: Walt Disney Pictures
Film Mufasa dibuka oleh kepergian Simba si Raja Hutan (pengisi suara: Donald Glover) menemani Nala (Beyoncé Knowles-Carter) yang akan melahirkan. Putri sulungnya, Kiara (Blue Ivy Carter dalam film debutnya), dijaga oleh duo Pumbaa (Seth Rogen) dan Timon (Billy Eichner), dan mereka mendengarkan kisah keberanian kakek Kiara, Mufasa, dari mandril bijak, Rafiki (John Kani).
Cerita bermula dari air bah yang tiba-tiba memisahkan Mufasa kecil dari orang tuanya. Namun ia ingat pesan ibunya untuk menemukan Milele, negeri impian yang subur makmur, tempat mereka akan berjumpa lagi.
Nyaris tewas diserang buaya, Mufasa diselamatkan Taka, anak raja Obasi (Lennie James), yang menganggap Mufasa "hewan liar atau outsiders."
Mufasa (Aaron Pierre) dibesarkan bersama kawanan singa betina, dan ia diajarkan banyak hal oleh ibu Taka, Eshe (Thandiwe Newton), sebagai bekal Mufasa untuk mencari orang tuanya nanti.
Ketika kawanan Obasi diserang kawanan Hewan Liar/Outsiders dipimpin Kiros (Mads Mikkelsen) setelah Mufasa membunuh putra Kiros, Mufasa dan Taka (Kelvin Harrison Jr.) melarikan diri. Mereka bertemu Sarabi (TIffany Boone), singa betina yang juga putri raja yang diserang Hewan Liar. Sarabi ditemani Zazu (Preston Nyman), burung rangkong.
Mereka kemudian bertemu Rafiki muda (Kadiso Ledinga), yang dulu dibesarkan babun, dan punya kekuatan spiritual. Rafiki mau menunjukkan jalan ke Milele, yang dianggap Taka hanya mitos.

Kiara dan Simba meneruskan keberanian dan kebijaksanaan Mufasa. Foto: Walt Disney Pictures
Perjalanan keempatnya menuju Milele ternyata mengubah jalan hidup masing-masing. Taka yang naksir Sarabi merasa dikhianati Mufasa ketika Sarabi malah memilih Mufasa. Taka pun balas berkhianat dan membantu Kiros mendapatkan Mufasa. Nantinya, Taka dikenal sebagai Scar.
Disutradarai Barry Jenkins (Moonlight; If Beale Street Could Talk) dan ditulis oleh Jeff Nathanson, film yang nyaris seperti live-action ini punya kisah cukup emosional untuk film semua umur. Diselingi lagu-lagu sebagai musikal (tanpa itu pun sudah bagus), Mufasa mengajak penonton melihat alasan di balik jahatnya seseorang (mainstream dengan selipan cinta segitiga), juga menegaskan bahwa tak ada yang lebih menyakitkan daripada pengkhianatan orang tercinta.
Meski menggemaskan sebagai tontonan keluarga (anak-anak singa yang mirip kucing oyen dengan binar mata yang hidup), film ini juga bisa ditonton dewasa karena cerita yang dalam dan pesan-pesan yang disampaikannya.
Zornia Harisantoso
Topic
#boxoffice #review