Profile
Okky Madasari, Melawan Ketidakadilan Lewat Sastra

11 Nov 2018


Hadiah untuk Sang Putri
Seperti kehidupan yang berproses, seiring waktu tulisannya juga berubah. Kehadiran Mata Diraya (3) dalam hidupnya menumbuhkan cita-cita baru bagi Okky. Ia tak lagi hanya ingin melemparkan kritikan, tapi juga tergugah untuk menulis buku anak.

“Anak saya gemar dibacakan cerita. Saya ingin dia membaca karya ibunya, tanpa harus menunggu usianya cukup untuk membaca karya-karya saya yang umumnya untuk dewasa,” ujar wanita yang juga punya ketertarikan yang besar pada puisi ini. Sementara di pasaran, ia melihat karya sastra anak di Indonesia masih sangat terbatas. Padahal, menumbuhkan minat baca harus dimulai sedini mungkin.

Januari 2018 ini, keinginannya terwujud. Buku novel anak-anak berjudul Mata di Tanah Melus diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Tak hanya menjadi langkah awal untuk mengenalkan novel kepada putrinya, menulis novel anak juga memberi pelajaran bagi Okky. “Menulis novel untuk anak juga menjadi upaya saya untuk terus memperluas kreativitas dan imajinasi. Setelah menghasilkan 5 novel dan 1 kumpulan cerita, saya perlu mengambil jeda dari karya-karya terdahulu agar tidak terperangkap di zona nyaman.”

Masih banyak ide liar yang berlari-lari di otaknya. Okky memang tak pernah bisa diam. Selalu ada saja proyek yang sibuk ia lakukan atau terlibat dalam berbagai kegiatan sebagai wujud kontribusinya pada dunia sastra.
Desember lalu, ia baru saja kembali dari Iowa, Amerika Serikat, setelah mengikuti writer-in-residence selama 3 bulan dari International Writing Program University of Iowa. Ini merupakan program prestisius bagi penulis di seluruh dunia. Tahun ini ada 35 penulis dari 34 negara yang terpilih mengikuti program ini. Ia mengikuti jejak beberapa penulis senior, seperti Putu Wijaya, Danarto, hingga Yusi Avianto Pareanom, yang sebelumnya juga pernah mengikuti program yang sudah berusia 50 tahun ini.

Sejak 2 Januari 2018, ia berangkat ke Singapura untuk menghabiskan waktu selama satu semester mengajar di National University Singapore. “Saya mendapat tawaran sebagai visiting fellow dari NUS untuk mengajar beberapa mata kuliah, sekaligus akan menulis karya selama tinggal di sana,” katanya. (f)

Baca Juga:

Marini Putri Habibie, Guru Memasak Raisa, Yang Punya Trik Ampuh Membuat Anak Melek Gizi
Avip Priatna, Kuatkan Nasionalisme Indonesia Lewat Ruang Musik Asyik
Putri Intan Permatasari, Merintis Keroncong Rasa Muda


Topic

#profil, #okkymadasari, #sastra

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda? 

https://www.helpforassessment.com/blog/style/ https://www.baconcollision.com/css/ https://seomush.com/ https://radglbl.com/ https://stmatthewscommunityhall.co.uk/vendor/ https://www.bgquiklube.com/style/ https://proton.co.ke/css/ https://www.888removalist.com.au/vendor/ https://quill.co.id/js/ https://aniworld.com.de/css/ https://gmitklasiskupangbarat.or.id/js/ slot gacor สล็อตออนไลน์" เว็บตรงสล็อต MAX33 คาสิโนออนไลน์ MAX33 สล็อตเว็บตรง