Career
Eka Gustiwana Video Unik Produser Muda

16 Mar 2015

Nama Eka Gustiwana (25) melambung setelah membuat video speech composing Arya Wiguna dan Jeremy Teti. Sejak saat itu Eka semakin produktif membuat video-video unik. Sebut saja Katy Perry yang menyanyikan Roar dalam melodi Sunda sampai kolaborasi nyanyian politikus. Eka mengaku speech composing sangat menantang karena untuk membuat video berdurasi tiga menit butuh waktu hingga dua minggu!

Memilih musik
“Saya kenal musik sejak kelas 6 SD. Awalnya bokap mengajari saya main gitar, tapi lambat laun saya memilih keyboard. Belajarnya autodidak, bisa dari teman-teman yang sudah profesional sampai tutorial di internet. Saat itu musik hanya untuk having fun.
“Bisa dibilang saya terjun ke dunia musik sebagai ‘kecelakaan’. Tahun 2007 saya harus memilih antara bekerja atau bermusik karena pada waktu itu saya nggak bisa kuliah. Berhubung bisanya musik, saya pun memutuskan untuk berjuang di sini.
“Awalnya ortu nggak setuju, tapi saya minta waktu untuk mencoba. Jika setelah empat tahun gagal, saya akan pindah ke bidang lain. Mungkin ke IT karena saya menyukai hal-hal berbau komputer.   
    “Mulailah saya ngamen di kafe dan main di acara pernikahan—pokoknya bisa cari makan sendiri dari musik. Saya juga bikin deVan karena dulu saya pikir kalau mau terkenal harus ngeband, he he he. Sayang dari tahun 2007 sampai 2011 band nggak berkembang meski sempat merilis video klip. Saya pun keluar dan memutuskan berjuang sendiri.”
 
Mulai dari nol
“Sejak dulu saya sudah ingin jadi pencipta lagu atau composer cuma nggak tahu jalurnya. Akhirnya saya mulai dengan mengikuti lomba-lomba jingle, seperti jingle Dufan atau PT KAI. Syukur saya bisa menang beberapa lomba jingle sehingga membuat makin pede sebagai composer.
“Saya juga mulai menawarkan lagu ke perusahaan-perusahaan rekaman. Nggak gampang, tuh, karena saya pencipta lagu baru. Siapa juga yang mau terima pemula? Namun, saya tetap memberanikan diri hingga sampai di satu titik, nih, lagu saya sampai ke manajernya Nikita Willy.
“Saya kemudian diajak meeting bersama mamanya Nikita Willy. Sebenarnya saya kasih beberapa pilihan lagu, tapi Ku Tetap Menanti yang paling dia suka. Padahal lagu itu dulu saya buat untuk deVan. Meski waktu itu bayarannya tidak seberapa, itulah langkah pertama saya di industri musik dan portofolio yang sangat bergengsi.
    “Sadar bahwa produksi musik butuh modal, pelan-pelan saya mulai mengumpulkan uang. Baru di tahun 2011 saya punya studio sendiri di rumah sehingga bisa mulai aktif produksi untuk klien.”

Ide segar
“Tahun 2013 saya ingin bikin sesuatu di YouTube. Kebetulan saya pakai alat melodyne, yaitu software untuk edit vokal. Saya ‘salahgunakan’ alat itu di suara Arya Wiguna dan mengunggahnya di SoundCloud. Ternyata muncul komentar yang minta dibuatkan sekalian videonya.
    “Saya bukan orang video, tapi akhirnya saya coba bikin editing dari video yang saya unduh di Kapanlagi.com. Ternyata begitu saya unggah video speech composing Arya Wiguna, responsnya sangat baik. Setelah viewers mencapai satu juta, saya bikin video kedua, yaitu BBM Campuran-nya Jeremy Teti.
    “Yang paling melelahkan dalam speech composing adalah riset. Kadang materinya harus ditonton berkali-kali, misal harus menonton acara berdurasi satu jam sampai tiga kali agar dapat poin-poin khusus. Hanya untuk riset satu video saja bisa menghabiskan dua minggu. Setelah itu baru bikin musik selayaknya produksi musik untuk artis.
“Bikin video speech composing, tuh, banyak pertimbangannya. Saya harus mempertahankan karakter orang tersebut dan nggak boleh mempermalukan dia. Sebenarnya saya takut juga dituntut secara hukum. Jika nanti ada yang keberatan, saya akan cabut videonya sebagai salah satu solusi. Sampai hari ini saya sudah punya lebih dari 30 video speech composing yang cukup disukai orang.”

Menelurkan artis baru
“Saya ingin lebih dikenal sebagai produser musik, bukan hanya speech composer. Apalagi setiap musisi pasti ingin dikenal dan punya karya yang dikenang. Nah, saya ingin jadi pencipta lagu sekaligus produser untuk artis-artis baru, seperti Ahmad Dhani atau David Foster.
“Tahun lalu saya mulai ‘menciptakan’ penyanyi wanita yang punya karakter unik dan cantik. Saya bikin lagu dan minta Nadya Rafika—finalis MamaMia 2007—untuk menyanyikannya. Lagu I’m Okay jadi single pertama saya dengan Nadya sebagai percobaan. Tahun ini kami akan berduet untuk rilis single terbaru, ceritanya proyek couple duet.
“Selain itu saya juga bikin soundtrack untuk film. Mudah-mudahan karya-karya saya selain speech composing bakal diterima oleh masyarakat Indonesia. Siapa tahu mimpi saya untuk menjadi produser ternama bisa tercapai dalam beberapa tahun mendatang.”







 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?