
Foto: Pixabay
Kartu kredit bukal hal baru bagi masyarakat Indonesia. Meski begitu, masih banyak asumsi yang kurang tepat, nih, mengenai kartu plastik ini. Simon Costello, Co-Founder & Managing Director dari Halo Money.co.id pun memberikan panduan.
1. Kartu kredit = uang tambahan
Kartu kredit bukanlah solusi masalah kekurangan uang atau alat utang. Fungsinya adalag pengganti uang konvensional untuk menunda pembayaran belanja. Jika nggak yakin bisa melunasi tagihan, Anda nggak disarankan menggunakannya.
2. Harus punya tabungan di bank bersangkutan
Asal punya riwayat kredit yang baik, Anda bisa memperoleh kartu kredit dari bank tertentu tanpa harus punya tabungannya. Tagihan dapat dibayr melalui ATM berbagai bank.
3. Riwayat buruk jika nggak dipakai
Salah! Riwayat kartu kredit akan memburuk jika Anda sering terlambat membayar tagihan atau menunggak selama berbulan-bulan. Konsekuensi dari jarang dipakainya kartu adalah kesulitan untuk meminta kenaikan limit kredit dari bank.
4. Ada biaya gesek
Pengguna kartu kredit hanya dikenakan biaya administrasi tahunan—bahkan ada beberapa bank yang membebaskan ini. Bunga tagihan hanya diterapkan bagi mereka yang terlambat melunasi. Jadi, nggak ada biaya gesek saat transaksi.
5. Biaya administrasi rendah = minim manfaat
Nggak ada kaitan antara biaya administrasi dengan jumlah manfaat. Anda hanya harusmemiliki kartu yang tepatsesuai gaya hidup dan kebutuhan.(f)
Dian Probowati
Topic
#kartukredit