Disfungsi seksual merupakan masalah yang terjadi selama fase siklus respons seksual, yang menghambat individu atau pasangan untuk mencapai kepuasan dalam kegiatan seksual. Dalam sebuah diskusi media, dr. Grace Valentine, Sp. OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari Rumah Sakit Pondok Indah - Puri Indah, memaparkan sebuah hasil penelitian terkait disfungsi seksual. Penelitian ini menunjukkan bahwa 43 persen wanita mengalami disfungsi seksual. Sayangnya, banyak wanita yang merasa tabu untuk membahas masalah disfungsi seksual.

“Sebagian besar kasus disfungsi seksual bisa diobati. Namun karena malu untuk membicarakannya, masalah ini tidak teratasi,” jelas dr. Grace.

Menurut dr. Grace penyebab disfungsi seksual secara umum terbagi tiga. Pertama, faktor fisik akibat gangguan sejumlah penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, ketidakseimbangan hormon, hingga pengaruh obat-obatan. Kedua, faktor psikologis yang meliputi rasa cemas, stress, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya. Ketiga, gaya hidup tidak sehat seperti konsumsi makanan tidak sehat, rokok, alkohol, narkoba.
 
“Ada 4 faktor yang jadi pemicunya, yaitu gangguan pada desire atau hasrat seksual, gangguan pada arousal atau gairah, gangguan orgasme, dan rasa nyeri saat berhubungan intim,” ujar dr. Grace. Ia pun menekankan pentingnya komunikasi dari hati ke hati dengan pasangan untuk mengatasi disfungsi seksual. “Apabila tak bisa diselesaikan dengan pasangan, konsultasi lah dengan dokter," jelasnya.

Sementara itu, dr. Ni Komang Yeni. Sp. OG mengatakan bahwa pengobatan disfungsi seksual hanya bisa diatasi dengan kerjasama tim yang mencakup pasien, tim dokter, dan terapis ahli. “Kita tidak bisa hanya konsultasi dengan dokter spesialis kandungan. Akan lebih baik jika kita juga konsultasi dengan psikolog dan dokter penyakit dalam. Guna mengetahui apakah ada penyakit dalam tertentu yang menghambat orgasme,” ujar dr. Yeni.

Berikut ini adalah strategi pengobatan disfungsi seksual yang biasa dilakukan dr. Yeni.
1/ Memberikan pendidikan
Pendidikan tentang anatomi manusia, fungsi seksual, dan perubahan normal yang terkait dengan penuaan, serta perilaku seksual dan respons yang sesuai. Hal ini dapat membantu wanita atasi kecemasan terhadap fungsi dan kinerja seksual.

2/ Meningkatkan stimulasi
Penggunaan materi erotis, masturbasi, dan perubahan rutinitas seksual

3/ Memberikan teknik pengalih perhatian
Menggunakan musik, video, atau televisi untuk meningkatkan relaksasi dan menghilangkan cemas.

4/ Meminimalkan rasa sakit.
Menggunakan posisi seksual yang membuat wanita mampu mengontrol kedalaman penetrasi dan membantu ringankan rasa sakit.

Dr. Yeni menekankan sebagian besar masalah seksual dapat diatasi dengan mengobati masalah fisik dan psikologis yang mendasarinya. (f)

 
BACA JUGA:
Saat Didiagnosa Penyakit Serius, Kapan Harus Mencari 'Second Opinion'?
World Health Organisation Menyatakan Burn-out Sebagai Masalah Kesehatan
Pusat Layanan Prostat Kini Hadir di RS Cipto Mangunkusumo
 

---

Topic

#disfungsiseksual, #disfungsiseksualwanita, #seksualitaswanita, #seksualitas

---