Health & Diet
Makan di Rumah Tidak Selalu Sehat

8 Oct 2017


Foto: 123RF


Meski sering diidentikkan dengan pola makan tidak sehat, makan di restoran, kafe, maupun warung tenda kekinian justru makin populer. Bahkan, makan di luar tak lagi sekadar menjadi ritual untuk mengisi perut, melainkan sebuah gaya hidup. Ssstt… jangan khawatir, dengan pemahaman yang tepat, akan di luar rumah ternyata tidak selalu memberi pengaruh buruk bagi tubuh.
 
Tidak sedikit yang meyakini bahwa makan masakan hasil olahan sendiri di rumah pasti lebih sehat daripada jajan di luar. Pendapat itu tidak salah, tetapi juga tidak sepenuhnya benar. Sebab, faktor penentu tingkat kesehatan sepiring makanan tidak pernah tunggal. Alasan yang paling kuat, masakan di rumah lebih sehat karena faktor kebersihan dan kesegaran lebih mudah Anda kendalikan, mulai dari bahan-bahan makanan, peranti masak, hingga perlengkapan bersantap.
 
Menurut Jocelyn Halim, ahli gizi lulusan University of Sydney di Australia, faktor-faktor tersebut harus tetap Anda jadikan pegangan saat hendak makan di luar, terutama jika Anda seorang penyuka makanan kaki lima.
 
Cara terbaik untuk mengetahui apakah makanan tersebut layak dimakan adalah dengan mengamati kesegaran bahan-bahan yang digunakan. Ketika makan di kedai kaki lima, akan lebih baik jika Anda dapat melihat proses masaknya. Pilih juga makanan yang dimasak langsung menggunakan bahan-bahan segar.
 
“Hindari makanan yang terlihat layu, berbau tidak sedap, dihinggapi lalat, atau sudah tersaji dalam waktu lama. Jika Anda ragu dengan kebersihan makanannya, hindari saja,” saran Jocelyn.
 
Selain makanan, perhatikan juga lokasi kedai kaki lima dan alat-alat makan yang digunakan. Kebiasaan baik ini dapat melindungi Anda dari penularan bakteri salmonela, penyebab tifus, yang tinggi di Indonesia. Nutrisi dan komposisi makanan juga penting. Makan makanan yang dimasak di rumah bisa lebih baik karena Anda tahu komposisi dan bahan-bahan yang digunakan dalam makanan tersebut.
 
“Tapi, masalahnya, terkadang jumlah bahan baku yang dimiliki di rumah lebih terbatas,” ujar Jocelyn, yang juga pemilik dan direktur Slim Gourmet Healthy Catering.
 
Keterbatasan bahan baku dan keahlian memasak terkadang membuat nutrisi dan komposisi makanan rumah jadi tidak seimbang. Sementara, jika Anda membeli makanan di tempat yang tepat, nutrisi dan komposisinya bisa lebih tercukupi. Apalagi, sekarang banyak restoran yang menyertakan jumlah kalori dan nutrisi yang terkandung dalam menu. Anda pun lebih mudah memantau asupan nutrisi.
 
“Jika Anda memutuskan untuk membeli makanan di luar, akan lebih baik jika Anda juga mengetahui  kualitas sang juru masak dalam mengolah makanan dan mengatur menu,” ungkap Jocelyn.
 
Jika dibandingkan antara masakan di rumah --yang banyak digoreng, minim sayuran dan buah, bahkan terkadang hanya mi dan pasta instan--- dengan makanan di restoran --yang terdiri atas nasi, sup sayuran, ayam panggang sebagai sumber protein, dan ditutup potongan buah--, tentu Anda bisa menilai
sendiri, mana yang lebih baik secara nutrisi.(f)

Baca juga:
Mau Tambah Berat Badan? Ini Strategi Makan untuk si Kurus
4 Cara Agar Lebih Sehat di Akhir Pekan
Lebih Sehat dalam 25 Hari dengan Makan Buah dan Sayur


Topic

#makandiluar