Foto: Shutterstock
Penyakit Moluskum Kontagiosum (MK) merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang sampai saat ini belum banyak diketahui masyarakat. Mengenali gejala penyakit ini juga tidak mudah, sehingga deteksi dini sulit dilakukan.
Moluskum Kontagiosum merupakan infeksi pada kulit yang disebabkan oleh poxvirus. MK menimbulkan benjolan dengan ukuran diameter biasanya kurang dari 0,25 inci dan memiliki titik kecil di tengah benjolannya.
CEO Klinik Pramudia, dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV mengatakan bahwa sejauh ini, belum terdapat data epidemiologi yang akurat untuk penyakit Moluskum Kontagiosum.
“Ada penelitian yang menyatakan insiden MK sebesar 1200-1400 kasus per 100.000 penduduk per tahun di seluruh dunia. Berdasarkan kasus MK yang ditemukan di Klinik Pramudia selama 2019 -2020, rata-rata ada sebanyak 2-4 kasus per bulan, baik pada anak maupun dewasa,” ungkapnya dalam Virtual Media Briefing yang digelar Rabu (4/11/2020).
Anthony menambahkan bahwa ditemukan juga beberapa kasus MK pada penderita HIV selama kurun waktu tersebut. Tidak ditemukan jumlah perbedaan kasus MK pada ras dan jenis kelamin yang berbeda. Penderita MK anak di Klinik Pramudia berusia 2-10 tahun dan usia 20-60 tahun pada kasus dewasa.
“Penularan MK terjadi karena kontak langsung pada kulit yang erat dan berulang (seksual maupun non-seksual) serta autoinokulasi pada garukan,” katanya.
Pada orang dewasa, penyakit ini biasanya terdapat di sekitar area genital. Sedangkan pada anak-anak, terdapat di sekitar punggung, kaki, tangan dan dada.
MK pada anak merupakan infeksi virus yang menyerang kulit, sedangkan MK pada dewasa dianggap sebagai penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS). MK sering ditemukan pada pasien immunocompromise (gangguan sistem imun yang menurun), seperti pada penderita HIV.
MK memang bisa diobati, untuk itu sebaiknya periksakan kepada dokter bila anak mulai menderita penyakit ini sedini mungkin sebelum menyebar. Pengobatan yang benar dan tidak terjadi kontak ulang terhadap sumber penularan akan membantu untuk tidak terjadinya kekambuhan.
“Cara pengobatan MK pada anak hampir sama dengan dewasa. Hanya saja pada pelaksanaannya, pengobatan pada anak jauh lebih sulit daripada orang dewasa,” katanya.
Anthony menuturkan bahwa penyakit ini merupakan infeksi virus yang sangat menular dan dapat ditularkan dari orang ke orang melalui kontak kulit ke kulit, berbagi pakaian, atau hanya dengan menyentuh benda yang disentuh penderita yang terinfeksi.
“Untuk mencegah tertularnya dari virus MK, selain menghindari kontak fisik dengan penderita, masyarakat perlu untuk selalu menjaga kesehatan dan imunitas tubuh, serta selalu menjaga kebersihan,” ujarnya. (f)
Baca Juga:
7 Trik Membangun Kebiasaan Agar Memiliki Kualitas Tidur yang Baik
Fenomena baru Long COVID-19, Apa yang Perlu Diwaspadai Pasien?
Jangan Sepelekan Sariawan Pada Anak
Topic
#penyakitkulit