Health & Diet
8 Fakta Penting tentang Imunitas Tubuh dan Vitamin C

19 Dec 2016


Foto: Fotosearch

 
Tubuh yang sehat adalah investasi bernilai tinggi. Hanya dengan tubuh yang sehat kita dapat bekerja dengan produktif. Tak mengherankan, banyak orang menempuh cara apa pun untuk mencegah datangnya penyakit. Mereka rela merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli berbagai multivitamin impor, vaksinasi, bahkan terapi suntik yang menyakitkan.

Berikut ini pendapat dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, FINASIM, spesialis penyakit dalam Divisi Alergi dan Imunologi Klinik RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, tentang hal-hal penting seputar flu, imunitas tubuh, dan vitamin C tambahan.

Ringan, tapi bahaya
Kesannya mungkin cuma penyakit ringan, tetapi flu bisa sangat mengganggu dan merugikan keuangan Anda. Di Amerika, influenza menyebabkan 200.000 orang harus menjalani rawat inap di rumah sakit, dan bahkan 36.000 orang meninggal! Padahal, vaksinasi flu bisa mencegahnya. Bahkan, sebuah riset membuktikan, vaksinasi flu pada orang berusia di bawah 65 tahun dapat meredam peluang serangan flu sampai 90%. Idealnya, vaksinasi flu dilakukan sekali setahun.  

Gizi tak seimbang
Sama halnya dengan vaksinasi, tambahan vitamin C dan mikronutrien penting --baik lewat suntik maupun suplemen-- dalam jumlah cukup sangat berguna untuk menunjang kerja metabolisme, pertumbuhan, dan penyembuhan jaringan tubuh. Tetapi, hal ini sebaiknya hanya dilakukan bila asupan makanan Anda sedang tidak ideal, sehingga komposisi tak seimbang. Misalnya, Anda sedang sakit, sedang hamil dan menyusui, nafsu makan terganggu, atau  sedang sakit pencernaan.

Harus sesuai dosis
Sukses atau tidaknya vaksinasi ataupun suntik vitamin  C untuk mendongkrak imunitas tubuh, sangat tergantung pada 3 hal: kondisi fisik, kebutuhan, dan dosis. Sering kali, vaksinasi flu dan suntik/suplemen vitamin C dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, bila diberikan tidak sesuai dosis dan tidak memperhatikan faktor alergi, justru dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya.

Vaksin flu, siapa perlu?
Vaksinasi influenza terbukti sangat berguna untuk mencegah flu. Vaksinasi ini dianjurkan bagi Anda yang daya tahan tubuhnya terhadap penyakit sedang menurun, atau Anda yang akan bepergian. Wanita hamil yang memasuki trimester kedua atau ketiga juga dianjurkan, khususnya pada musim influenza. Begitu pula orang tua yang memiliki bayi di bawah usia 6 bulan. Mereka perlu menjalani vaksinasi influenza untuk menghindari bayi mereka tertular flu.

Teliti sebelum ke klinik
Belakangan ini  makin banyak klinik yang menawarkan cara suntik vitamin C megadosis. Iming-imingnya, bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercantik kulit. Padahal, keampuhannya masih menimbulkan tanda tanya. Sejumlah penelitian medis menunjukkan, tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa konsumsi vitamin C dosis besar dapat menyembuhkan influenza.

Bahaya suntik vitamin C sintesis
Banyak orang yang menjalani suntik vitamin C untuk tujuan meningkatkan kekebalan tubuh, namun, jenis vitamin C yang digunakan adalah yang sintesis. Vitamin C sintesis bisa berbahaya, karena dapat menimbulkan efek samping, seperti iritasi dan perih/nyeri hebat saat cairan vitamin C disuntikkan. Bahkan, bisa muncul reaksi alergi yang berujung kematian. Pemberian vitamin C dengan dosis yang berlebihan juga dapat menimbulkan gangguan ginjal tingkat ringan sampai berat. Karena, kelebihan vitamin C akan dibuang ke ginjal sehingga memperberat kerja ginjal. Selain itu, jika vitamin C megadosis dikonsumsi bersamaan dengan obat jenis aspirin atau   sulfonamide, dapat terbentuk kristal dalam ginjal yang bisa berujung  gagal ginjal.

Resep dokter diperlukan
Pemberian tambahan vitamin C megadosis tidak boleh sembarangan. Bahkan, biasanya dokter baru akan meresepkan tambahan vitamin C pada satu sampai dua hari setelah seseorang mengalami kekurangan vitamin C dan mikronutrien. Secara medis, kekurangan vitamin pada jangka masa tersebut masih belum mengkhawatirkan.  

Riwayat alergi vs vaksin flu
Efek samping vaksinasi influenza biasanya mirip dengan vaksinasi pada umumnya. Reaksi yang muncul biasanya nyeri di tempat suntikan sampai bengkak kemerahan. Bisa pula muncul demam. Untuk mencegahnya, perhatikan riwayat kesehatan Anda. Misalnya, bila Anda memiliki riwayat alergi terhadap telur, maka sebaiknya   tidak menjalani vaksinasi influenza. Bila demam telanjur muncul, cobalah atasi dengan mengonsumsi obat penghilang demam dan nyeri. Umumnya, reaksi-reaksi ini bisa hilang dalam beberapa hari. Vaksinasi influenza aman bila diberikan sesuai dengan dosis dan kebutuhan. (f)


Baca juga:


Topic

#vitaminc