Food Trend
Di Balik Kelembutan Mousse, Dessert Nikmat dari Prancis

15 Feb 2017


Foto: 123RF
 
Hampir semua restoran di Prancis akan terlebih dahulu menawarkan mousse untuk dessert. Mousse yang lembut dan kaya rasa memang layaknya ‘hadiah’ yang memanjakan di akhir santap. Lembut, bertekstur ringan, tidak perlu usaha berlebihan kala menikmatinya. Cukup resapi rasa dan teksturnya yang selembut kapas meluncur di mulut Anda

Menurut buku ensiklopedia kuliner Larousse Gastronomique, mousse adalah sajian yang diproses hingga memiliki tekstur lembut berongga, diaduk dengan cara  aduk lipat (folding), kemudian dicetak. Mousse biasanya disajikan dingin. Dalam bahasa Prancis, mousse berarti busa, berawal dari kata dalam bahasa Latin mulsa, yaitu sejenis minuman beralkohol dari madu dan wine yang memiliki banyak busa.

Pada abad ke-18, mousse pertama yang tercatat adalah chocolate mousse asal Prancis yang ditulis oleh Menon dalam bukun Supper at Court (terbit tahun 1755). Meski saat itu belum tertulis chocolate mousse, metode pembuatan resepnya  mencerminkan sebagaimana halnya mousse: Berbahan cokelat leleh, air mendidih, dan telur kocok yang dicampur hingga teksturnya lembut. Chocolate mousse (mousse au chocolat) kemudian tercatat dalam kamus bahasa Prancis pada tahun 1857.

Hidangan ini  makin populer pada tahun 1900, dipopulerkan  oleh pelukis Prancis yang hobi  memasak, Henri de Toulouse-Lautrec. Ia meracik hidangan bernama chocolate mayonnaise yang sejatinya sama dengan mousse. Kelembutannya juga mulai menjerat penyuka sajian manis di Amerika Serikat sejak diperkenalkan pertama kali  pada acara Food Exposition di Madison Square Garden, New York, tahun 1897.
 
 
Ada 4 komponen pembuat mousse, yaitu:
Base: Komponen pemberi rasa pada mousse. Ini antara lain cokelat leleh, purée buah, fruit curd, hingga crème anglaise.
 
Aerator: Bahan pengembang yang bertanggung jawab pada tekstur ringan mousse. Ini adalah paduan putih telur kocok dan krim kocok yang dicampurkan dalam dua tahap, atau salah satunya.
 
Sweetener: Gula bisa dicampurkan ke dalam putih telur (menjadi adonan meringue) agar tekstur mengembangnya lebih bertahan (lebih stabil).  
 
Gelling Agent: Gelatin bubuk atau lembaran. Dibutuhkan bila mousse akan dikeluarkan dari cetakan agar bentuknya bertahan. Jika mousse disajikan dalam gelas, cukup  gunakan sedikit saja, atau bahkan tidak sama sekali. Gelatin biasanya ditiadakan bila base mengandung cokelat, karena cokelat akan solid dengan sendirinya. (f)
 
 Baca juga:
Tiru Kunci Sukses La Maison Patisserie yang Berhasil Menjual Ribuan Macaron dalam Hitungan Jam
Asal Mula Tradisi Saus Cocolan atau Dipping Sauce
Kesegaran Saguer Hingga Kekayaan Rempah di Sajian Natal khas Nusantara

 
 


Topic

#sejarahmakanan