Food Review
Ini Beda Gulai, Kari, dan Gule Plus 6 Kedai Gulai Enak Wajib Coba Pilihan Editor

1 Mar 2017


Foto: Dok. Femina
 
Banyak yang mempertanyakan perbedaan gulai dan kari, mengingat kemiripan rasa dan warnanya, diikuti kesamaan jenis daging yang diolah. Menurut Indra Ketaren, President - Indonesian Gastronomy Assosiation, kari merupakan masakan khas Asia Selatan, khususnya India, yang kemudian menyebar ke Asia Barat, khususnya Arab Saudi, hingga ke Asia Tenggara dan Timur, seperti Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Jepang. Bumbu dalam kuah kari terbilang tidak terbatas dan sangat kompleks, seperti  cabai, bawang, jahe, cengkih, kayu manis, kapulaga, jintan, pekak, pala, serai, ketumbar, daun jeruk, serta daun salam koja atau daun kari. Rasa kari akan lebih berempah akibat sentuhan daun kari.

Dilihat dari sejarah Nusantara, kari memang dibawa orang India ke Indonesia, menemui kecocokan cita rasanya dengan lidah orang Indonesia, terutama orang Melayu. Namun, banyak dari rempah India yang kurang disukai sehingga terjadi adaptasi berupa pengurangan penggunaan rempah tersebut.

Orang Melayu yang sebagian besar memang tinggal di Sumatera Barat, membuat sajian kari versinya sendiri, yaitu gulai, tentunya tanpa daun kari dan menambahkan rempah kunyit. Walaupun berasal dari Padang, berbagai macam masakan yang menggunakan gulai juga dapat ditemukan di Aceh dan bagian Sumatera lainnya.

Gulai lebih disukai oleh masyarakat kita karena rempahnya menggunakan rempah lokal yang sudah familiar dengan lidah Indonesia. Kuahnya berwarna kuning kecokelatan karena ditambahkan kunyit, sedangkan kari berwarna cokelat kemerahan. Namun, tak jarang sekarang gulai juga berwarna kemerahan karena ditambah banyak cabai. Sama lezatnya, kari dan gulai pun akhirnya berkembang menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia hingga sekarang.

Di samping gulai, masakan Indonesia juga mengenal gule. Kedua sajian ini sering tertukar penyebutannya walau memiliki perbedaan signifikan. Biasanya gulai Sumatera memiliki kuah bertekstur kental dengan rasa manis atau pedas. Warna kuahnya juga beragam, seperti gulai merah dan gulai kuning. Gulai biasanya menggunakan bahan baku ayam, ikan, kambing, sapi, jeroan atau sayuran. Pada saat memasak daging, gulai jadi tahapan paling basah sebelum terbentuk kalio dan rendang.

Sedangkan gule berasal dari Jawa, dengan bahan isian berupa daging kambing, tulang, atau jeroannya. Kuahnya lebih cair, dari penggunaan santan encer dan kaldu daging kambing yang turut membuat rasanya gurih, walau tak sepekat gulai. Gule juga tidak begitu pedas karena ada sedikit pemakaian gula.
Rempah tetap digunakan dalam sajian gule. Di antaranya adalah merica, kayu manis, pala, kapulaga, jahe, kunyit dan cabai merah. Biasanya gule Jawa juga menambahkan cabe Jawa dengan bentuk kering kecil panjang. Cabe ini banyak dipakai dalam ramuan jamu tradisional sehingga bisa membuat badan lebih hangat.

Ingin menikmati gulai lezat? Kunjungi rumah makan berikut ini:

1/ RM MEDAN BARU
, Jl. Krekot Bunder No. 65, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Cabang terbaru di kawasan Puri, Jakarta Barat. Andalannya Gulai Kepala Ikan dan Burung Punai Goreng.

2/ RM GULAI KEPALA IKAN – MAS AGUS, Jl. Honggowongso, Solo. Puluhan cabang tersebar di Jawa. Andalannya Gulai Ikan Kakap dan Sambal Kaplok.

3/ RM PADANG SIDEMPUAN, Jl. Sei Belutu No.26, Merdeka, Medan Baru, Medan. Andalannya Gulai Ikan Sale dan Gulai Ikan Mas.

4/ RM SEPAKAT, Pasar Mayestik, Lantai Basement, Jl. Tebah, Blok M, Jakarta. Andalannya Gulai Gajebo (daging sapi bagian punuk dengan lapisan lemak tebal).

5/ GULAI KAMBING RIDHA ILLAHI, Jl. Tengku Cik Ditiro, (depan Gedung Sosial). Andalannya Gulai Kambing dengan potongan daging kambing bakar sebagai penyerta.

6/ NASI KAPAU UNI LIS, Los Lambung Pasar Atas, Bukitinggi, Aceh (tak jauh dari Jam Gadang). Andalannya Gulai Tambusu dan Gulai Tunjang. (f)
 
Baca juga:
5 Hal yang Tidak Anda Ketahui Tentang Sajian Yunani
Yuk, Coba 6 Olahan Avokad dari Mancanegara Ini!

Trifitria Nuragustina


Topic

#SejarahMakanan