
Foto: HC
Bagi yang senang berkelana rasa Lapo menjawab keinginan untuk menikmati hidangan tradisional Batak yang memang tidak mudah ditemui di
restoran kebanyakan. Masakannya sarat rempah dan memakai teknik slow-cooking. Hasilnya, hidangan yang mantap bumbu, beraroma, dan kental, terasa sebagai masakan rumahan.
Di antara arsik, naniura, saksang, sayur daun ubi tumbuk, dan ayam gota, terdapat hidangan babi panggang yang juga populer sebagai menu lapo umumnya. Permukaan kulit dagingnya garing, dengan tekstur bagian dalam yang lembut. Cukuplah ditemani dengan sambal andaliman dan nasi putih yang benar-benar panas!
Kini, rumah makan Panggang Ucok milik Ucok Gultom menjadi perbincangan karena racikan babi panggangnya. Komunikasi intens di Instagram @panggangucok lekas menyebarkan langkah Bang Ucok dalam meghadirkan lapo berbeda. Panggang Ucok berdiri di sebuah ruko berpendingin udara yang nyaman, mengubah kesan lapo yang apa adanya. ‘The 1st Pork Bowl in Town’, begitu yang tertera di akunnya. Di sini, Anda harus siap mengantre. Panggang Ucok dapat menghabiskan 50–70 kg daging dalam sehari. Untuk delivery, hidangan dikemas dalam bentuk rice bowl praktis dalam paper bowl sebagaimana kemasan nasi campur kekinian. Daging direndam selama enam jam dengan bumbu, seperti bawang putih, ketumbar, merica, dan jeruk nipis, lalu dimatangkan di atas grill pan selama ± 1 jam. Ia menggunakan daging bagian leher, karena berserat halus dan lemaknya tidak terlalu banyak. “Saya tidak mau manggang,
kalau bukan bagian leher,” ujarnya.
Sepiring Nasi Babi Panggang terdiri atas nasi putih atau nasi goreng (pedas andaliman), babi panggang, sambal, dan kuah beraroma pala. Ada sambal
andaliman, sambal rias, sambal terasi, atau sambal matah. Sambal rias pedas segar dan mengandung bunga kecombrang. Sambal andalimannya pedas dan kecut, menyeimbangkan rasa daging yang 'berat'.
Tutup agenda makan dengan Kopi Bang Ucok, seduhan kopi Sumatra dengan tambahan coffee liqueur. Horas! (f)
restoran kebanyakan. Masakannya sarat rempah dan memakai teknik slow-cooking. Hasilnya, hidangan yang mantap bumbu, beraroma, dan kental, terasa sebagai masakan rumahan.
Di antara arsik, naniura, saksang, sayur daun ubi tumbuk, dan ayam gota, terdapat hidangan babi panggang yang juga populer sebagai menu lapo umumnya. Permukaan kulit dagingnya garing, dengan tekstur bagian dalam yang lembut. Cukuplah ditemani dengan sambal andaliman dan nasi putih yang benar-benar panas!
Kini, rumah makan Panggang Ucok milik Ucok Gultom menjadi perbincangan karena racikan babi panggangnya. Komunikasi intens di Instagram @panggangucok lekas menyebarkan langkah Bang Ucok dalam meghadirkan lapo berbeda. Panggang Ucok berdiri di sebuah ruko berpendingin udara yang nyaman, mengubah kesan lapo yang apa adanya. ‘The 1st Pork Bowl in Town’, begitu yang tertera di akunnya. Di sini, Anda harus siap mengantre. Panggang Ucok dapat menghabiskan 50–70 kg daging dalam sehari. Untuk delivery, hidangan dikemas dalam bentuk rice bowl praktis dalam paper bowl sebagaimana kemasan nasi campur kekinian. Daging direndam selama enam jam dengan bumbu, seperti bawang putih, ketumbar, merica, dan jeruk nipis, lalu dimatangkan di atas grill pan selama ± 1 jam. Ia menggunakan daging bagian leher, karena berserat halus dan lemaknya tidak terlalu banyak. “Saya tidak mau manggang,
kalau bukan bagian leher,” ujarnya.
Sepiring Nasi Babi Panggang terdiri atas nasi putih atau nasi goreng (pedas andaliman), babi panggang, sambal, dan kuah beraroma pala. Ada sambal
andaliman, sambal rias, sambal terasi, atau sambal matah. Sambal rias pedas segar dan mengandung bunga kecombrang. Sambal andalimannya pedas dan kecut, menyeimbangkan rasa daging yang 'berat'.
Tutup agenda makan dengan Kopi Bang Ucok, seduhan kopi Sumatra dengan tambahan coffee liqueur. Horas! (f)
Alamat: Jl. Otista Raya No.149, Jakarta Timur.
Telp: 0822 98996924.
Jam buka: 10.00 - 18.00 WIB (Senin - Rabu), 10.00 - 20.00 WIB (Kamis - Sabtu), Minggu tutup.
Harga*: Rp5.000 – Rp100.000.
Suasana: Minimalis dengan koleksi buku-buku tua untuk dibaca.
*) Harga dapat berubah sewaktu-waktu. Cek sebelum bersantap.
Baca juga:
- Rasa Indonesia di Kaum, Bali
- Hot Chocolate Memikat di Kakolait
- Rekomendasi Restoran lainnya di FOOD REVIEW
Topic
#RekomendasiRestoran