Fiction
Gado-Gado: Hong Kue, Hong Guan

3 Aug 2019


Dok: Femina

Anak-anak  zaman old mengenal  jajanan es  kue atau disebut juga es gabus. Es buatan industri rumah tangga ini terbuat dari tepung hun kwe (kami menyebutnya hong kue), gula, dan pewarna yang sukses membuat anak-anak ketagihan. Penampakannya menggiurkan, warna-warni   menyerupai pelangi. Ini salah satu jajanan favoritku zaman kecil.

Keberadaan es kue itu saat ini nyaris hilang dari peredaran, karena tentu saja anak-anak  zaman  now  punya selera  sendiri. Perubahan  selera dan zaman yang mengakrabkan  mereka dengan berbagai varian ice  cream  siap beli yang tak terhitung jumlahnya. Kalau mau bikin es kue, ya, harus bikin sendiri. 

Aku yang  termasuk kategori  penyuka es kue, pakai  banget,  tentu harus  bela-belain bikin  es kue sendiri, kalau lagi kepengenan.  Tentu harus melewati drama  trial  and error  yang  ujungnya   membuat hatiku  happy setengah mati. Wuaaah…senang  rasanya.  Akhirnyaaa… bisa  membuat es kue sendiri. Menu  camilan di rumah pun makin sering  dilengkapi es kue buatan sendiri. Semua jadi familiar dengan ‘es zaman old’ itu. Atau mungkin aku ‘memaksa’ mereka untuk ikutan suka es kue. Hahaha….  

Suatu  malam, tiba-tiba tercetus begitu saja keinginan untuk ngemil  es  kue favorit. Tetapi, bahan utamanya, yaitu tepung hun kwe, habis. Maka, adik laki-lakiku  pun jadi sasaran untuk dimintai  tolong membeli tepung hong kue  di  toserba  dekat rumah. Di benakku, pasti dia sudah tahu tepung yang akan dibeli itu dan tanda-tanda kemasannya.  Toh, dia sering lihat di rumah ini. Biar begitu,  aku tetap memberi penjelasan cukup detail sebelum dia berangkat. Daripada salah beli. 

Ketika  dia sudah  menyalakan motor di  depan rumah, dia mengonfirmasi ulang tugasnya.  “Beli tepung hong  kue  yang untuk  bikin  kue  itu, ‘kan?” Aku menjawab  singkat, “Sip!”   

Tidak perlu nunggu lama,  motornya sudah  ada di depan rumah lagi. Adikku menyerahkan  kantong belanjaannya. Aku segera memeriksa   kantong kresek itu. Lho? Tepung yang kuminta tidak  kutemukan! Yang kutemukan hanya  biskuit Khong Guan (baca: Hong Guan)  dalam kemasan plastik persegi empat. 

Ternyata, oh, ternyata… dia salah beli. Hong  kue dipikirnya adalah   Khong Guan (baca: Hong  Guan). Hong kue, hong guan  sepertinya beda-beda tipis di pendengarannya. Ternyata, dia juga enggak ngeh  bahan pembuat kue itu bentuknya tepung, bukan biskuit.  Miskom yang parah! Gelak  tawa kami pun memecah  keheningan malam. 

 

*****

Zarumiah Aumi - Bau-Bau, Sulteng 

Kirimkan Gado-Gado Anda maksimal tulisan sepanjang tiga halaman folio, ketik 2 spasi.
Nama tokoh dan tempat kejadian boleh fiktif.
Kirim melalui e-mail: kontak@femina.co.id atau
pos, tuliskan di kiri atas amplop: Gado-Gado


Topic

#gado-gado, #fiksi

 


MORE ARTICLE