
Foto: Dok. Amot Syamsurimuda
“Kita tahu situasi saat ini tidaklah mudah untuk semua orang. Tapi bila kita dapat membuat orang lain dan diri kita sendiri merasa lebih baik, mengapa tidak? Saya ingin orang lain merasa bahagia, saya ingin menghibur mereka, membuat mereka merasa lebih baik,” Amot Syamsurimuda bercerita akan proses kreatif dan kendala produksi koleksi tahunan terbarunya kepada Femina.
Satu lagi perancang mode yang baru saja mempresentasikan karyanya. Meski tidak semegah tahun-tahun sebelumnya, namun peragaan busana unisex siap pakai tahun 2020 ini digelar Amot Syamsurimuda secara virtual. Berkolaborasi dengan Edwan Handoko dan Glenn Prasetya, Amot Syamsurimuda mencoba tetap optimis berkarya meski dengan segala keterbatasan yang ada.
Secara hakikatnya seorang perancang mode, Amot Syamsurimuda tentunya terbatas dengan berbagai pagelaran dan rencana yang harus ditunda, salah satunya adalah pagelaran tahunan karyanya yang konsisten digelar setiap tahunnya sejak mendirikan labelnya sendiri, Amotsyamsurimuda.
Tak hanya perihal pagelaran yang terpaksa ditunda, Amot juga terkendala dengan para perajin yang terpaksa dirumahkan. Membuatnya harus kembali ke dasar dan secara mandiri membuat pola, memotong, menjahit, bahkan melakukan proses pengolahan warna sendiri.
Bertajuk ‘Judgement-Free Zone’, Amot berharap koleksinya ini dapat menyampaikan pesan kebebasan berekspresi di tengah masa suram penuh keterbatasan, “Fashion is an escapism, saya tak hanya merancang busana, tapi juga menciptakan media untuk orang-orang terlepas dari realita,” ujar Amot yang mengaku puas dengan rancangan koleksi tahunannya, dan berharap pelanggannya dapat merasakan hal yang sama.
Dengan total 22 tampilan yang dilansir, Amot menampilkan jaket, coat, sweater, jumpsuit, tailored blazer, crop top, celana panjang, dan clana pendek. Aksen patchwork, pewarnaan bleach dye, penggunaan cat plastisol, dan permainan volume serta structured.
Material koleksi Amot sebelumnya seperti denim, katun, terry jersey, dan sedikit sentuhan satin dalam nuansa warna biru, merah, beige, dan abu, semuanya diberi nafas baru oleh Amot. Uniknya, kali ini Amot tidak melansir nuansa hitam pekat, menurutnya pada masa yang kelam seperti ini, warna hitam kurang appropriate untuk dikaryakan.
Koleksi Amot kali ini dikemas diatas material-material yang telah tersimpan di rumah modenya, akibat tutupnya berbagai supplier bahan dan material jahit, membuatnya lebih luwes berkarya dan mengakali rancangannya.
Lihat laman selanjutnya untuk membaca lebih lanjut.
Topic
#ReportaseModeFemina, #AmotSyamsurimuda, #AmotSyamsurimuda2020