Foto: Dok. Fashionista
Nama Jean-Paul Gaultier mungkin sudah tidak asing di telinga Anda. Sosok perancang adi busana jenius yang dijuluki ‘enfant terrible of French fashion’ ini, memulai karirnya sebagai seorang perancang semenjak bergabung pada rumah mode Pierre Cardin sebagai asisten perancang pada tahun 1970, sehingga presentasinya tahun ini merupakan perayaan 50 tahun Jean-Paul Gaultier bekarya di industri mode.
Setelah bekerja di rumah mode Pierre Cardin dan kemudian rumah mode Jaques Esterel dan Jean Patou, Jean-Paul Gaultier melakukan presentasi koleksi pribadinya pada tahun 1976 dan karyanya mengguncang ranah mode dunia setelahnya. Tahun 2003 Jean-Paul Gaultier diangkat menjadi direktur kreatif untuk busana siap pakai wanita dari rumah mode Hermes menggantikan Martin Margiela.
Tak hanya koleksi busana siap pakai dan adi busana atas label pribadinya yang ia luncurkan, perancang berusia 67 tahun ini juga pernah menjadi tempat pembelajaran bagi sejumlah perancang ternama dunia saat ini seperti Nicholas Ghesquiere dan Martin Margiela.
Pada tanggal 17 Januari 2020 melalui akun Instagram pribadinya, Jean-Paul Gaultier mengumumkan bahwa presentasi adi busana musim semi tahun 2020nya pada tanggal 22 Januari 2020 akan menjadi presentasi adi busana terakhirnya.
Meski rumah adi busana Jean-Paul Gaultier akan tetap berjalan dan dipresentasikan, namun tidak lagi dalam format peragaan busana dengan catwalk, tentu hal ini membuat pecinta mode di seluruh penjuru dunia berduka, terlebih setelah presentasi koleksi busana siap pakai Jean-Paul Gaultier telah dihentikan pada tahun 2015 dengan presentasi penutup yang megah.
Mengapa sosok Jean-Paul Gaultier dan presentasinya menjadi amat penting pada perjalanan sejarah mode dunia?
Lihat laman selanjutnya untuk membaca lebih lanjut
Topic
#ReportaseModeFemina, #JeanPaulGaultier, #ParisCoutureFashionWeekSpring2020