Celebrity
Nycta Gina – Kinos: Kisah Cinta Pelengkap Hati

20 May 2016


Foto: Dok. Pribadi
 
Pancaran kemesraan tak dapat disembunyikan dari sorot mata dr. Rizna Nyctagina (31) yang biasa disapa Gina dan Rizky Kinos (30) kala pasangan yang belum satu tahun menikah ini  saling beradu pandang. Ditemui di kediaman orang tua Gina di Pulo Mas, Jakarta Timur, akhir April lalu, aura kebahagiaan terpancar jelas saat mereka menceritakan perjalanan kisah cinta mereka kepada femina.
 
Melepas Ego
Memasuki usia kehamilan ke-37 minggu, Gina terlihat cantik, meski tanpa polesan make up. Ia bersyukur, kehamilan pertamanya ini tak menyusahkan. “Saya jarang mual. Bisa dibilang hanya 4 kali saya mengalami muntah-muntah. Itu pun setelah masuk di trimester kedua,” cerita Gina, yang ketika hamil jadi tak suka nasi merah dan telur rebus.
            Dengan kondisi seperti ini tak heran jika wanita yang identik dengan nama panggung Jeng Kelin ini masih tetap aktif siaran di Radio Prambors dan menjadi host di program kuis reguler televisi. Ia bahkan tetap praktik sebagai dokter umum di klinik Mitra BPJS, Jakarta Selatan. Sang suami, yang juga seorang presenter program olahraga dan mantan VJ MTV dan penyiar Radio Ardan Bandung,    memahami dunia Gina. Ia tak pernah membatasi ruang gerak Gina. “Paling kalau dia kecapekan, sakit pinggang, atau pegal-pegal kaki, malamnya minta pijat sama saya,” kata Kinos, terkekeh.
            Beberapa kali Kinos mencium, mengusap sayang perut buncit Gina dan mengajak ngobrol bayi di kandungan istrinya, seolah tak sabar ingin segera berjumpa anaknya. “Bayi ini seperti kado ulang tahun saya dari Gina. Waktu itu, saya sudah curiga dia hamil, tapi Gina baru menunjukkan hasil tes kehamilan pada hari ulang tahun saya, 23 Oktober lalu,” kata Kinos, semringah.
            Menanggapinya, Gina hanya senyum-senyum sambil memandang sayang wajah Kinos. Gina dan Kinos yang menikah pada 2 Agustus 2015 setelah melalui masa pacaran 2 tahun, merasakan bahwa pernikahan memberikan keduanya ketenangan hati. Mereka pun tak keberatan untuk mengubah kebiasaan masing-masing.
“Dulu, saya kerja dari pukul 6 pagi hingga 11 malam, sekarang harus minta izin dulu kepada Kinos. Saya juga jadi memikirkan makan suami. Karena Kinos makan makanan sehat yang kebanyakan hanya direbus, mending saya bikin saja sendiri daripada pesan katering,” kata Gina, yang mengaku baru mulai belajar masak, mencuci piring dan pakaian setelah menikah.
Rutinitas Kinos pun kini berubah. “Sekarang, saya sudah enggak bebas kayak dulu, mau kapan aja main bola dan nge-gym atau nginap di rumah teman. Ada istri yang harus dijaga dan diprioritaskan. Membatalkan janji main bola bahkan menolak tawaran kerjaan pun saya rela demi menemani Gina,” ujar Kinos.
Setelah menikah, mereka mengaku jauh lebih kompak dan lebih mudah melepaskan ego, dan sebaliknya berlomba-lomba menyenangkan hati pasangan. Padahal, saat masih pacaran, pertengkaran hampir  tiap hari mewarnai hubungan mereka. Pertengkaran mereka biasanya tak jauh dari masalah cemburu, seperti lupa memberi kabar pergi ke mana, atau kebiasaan lama Gina yang suka memakai rok mini.
“Sekarang kami sudah saling memahami apa yang dimaui dan tidak disukai pasangan. Di usia pernikahan yang masih baru ini kami harus lebih sabar dan mau kompromi untuk melewati proses penyesuaian ini,” ujar Gina, yang sempat tak bisa tidur oleh kebiasaan mendengkur dan mengigau Kinos.
Bahkan, keduanya kini kompak belajar jadi pengusaha. “Gina jualan bulu mata palsu (eyemissyou) dan saya sibuk mengurus bisnis barber (barbercop) dan clothing (noski),” papar Kinos.
 
Penuh Kejutan
Jodoh memang tak lari ke mana. Begitulah yang diyakini oleh Gina. Belasan tahun menjalin kasih dengan seseorang, akhirnya kandas juga. Setelah putus, Gina sempat beberapa kali diperkenalkan kepada pria lain oleh teman-temannya, namun tak ada satu pun yang bisa membuka hatinya kembali. Hingga manajernya, Nanda Persada, mencoba memperkenalkan Gina kepada Kinos, yang bernaung di satu manajemen.
            “Saya, sih, awalnya enggak berharap banyak. Apalagi sebelumnya sudah banyak diperkenalkan sama teman-teman, tapi tak ada yang sreg. Pas lihat fotonya... ooh cakep. Saya kasih, deh, PIN BlackberryMessenger (BBM),” ujar Gina, dengan suaranya yang nyaring.
            Hanya butuh waktu seminggu serangan pendekatan via BBM yang dilancarkan Kinos sampai akhirnya ia tak sabar untuk bertemu wanita yang telah lama membuat hatinya penasaran ini. “Kalau balas BBM jawabnya lama banget…  ya, sudah, saya bilang saya jemput saja sepulang siaran,” kata Kinos, yang terpikat pada kelucuan tingkah Gina yang unik serta kesengsem pada jari-jari buntet Gina.
            Ajakan makan malam Kinos pun bersambut. Ternyata, chemistry kuat di antara keduanya menjadikan malam itu penuh kesan. Meski sudah jatuh cinta, Kinos cerdik memainkan strategi pendekatannya pada Gina. “Kinos tidak terlihat gencar melakukan pendekatan. Orangnya santai banget. Dia juga penuh kejutan. Dia bisa tiba-tiba jemput saya untuk siaran, padahal itu subuh, pagi banget. Justru dengan begitu saya jadi merasa nyaman dan tak merasa didesak,” jelas wanita cantik berdarah Padang-Aceh ini.  
            Meski demikian, pengejaran Kinos tak setengah-setengah. Ia bisa mengejar Gina sampai ke Bandung, kalau sedang kangen ingin bertemu. Kebetulan, Kinos yang berdarah campuran Jawa Bugis itu memang berasal dari Bandung dan baru hijrah ke Jakarta tahun 2008 setelah memenangkan kompetisi VJ MTV. 
            Di Kota Bandung juga, setelah 6 bulan pendekatan, peneguhan cinta mereka diikrarkan. “Waktu itu saya culik dia saat sedang liburan dengan keluarganya. Sehabis pulang nonton, di mobil, saya tanya mau enggak jadi pacar saya? Eh, Gina malah menjawab, nanti pikir-pikir dulu,” kata Kinos, gemas. Tak ingin digantung penasaran, Kinos pun mendesak Gina untuk memberi jawaban saat itu juga.
            Setahun kemudian, diam-diam Kinos merancang lamaran tepat di hari ulang tahun Gina yang ke-30, pada 3 November 2014. Namun, sebelumnya sempat ada ketegangan di antara mereka. “Waktu itu saya ada jadwal syuting. Kinos ngotot minta saya bolos untuk makan malam bersama keluarga,  tapi saya menolak. Dia marah dan sampai memutuskan saya karena tak menurut. Saya kaget banget! Masa hanya  karena itu saya diputusin,” kisah Gina. Untungnya, Gina saat itu mau mengalahkan gengsinya untuk meminta maaf dan setuju makan malam sepulang syuting.  
            “Ternyata, keluarga besar sudah berkumpul di restoran. Saya kaget melihat ada keluarga Kinos dan semua berpakaian rapi, mengenakan batik. Hanya saya  yang pakai baju santai. Untungnya make up belum saya hapus,” tutur Gina, mengingat acara lamarannya yang tak terduga itu.
            Enam bulan setelah lamaran, pasangan ini pun menikah.  Untuk acara akad nikah, mereka mengenakan busana tradisional Minang, dilanjutkan dengan resepsi pernikahan modern yang berkonsep outdoor di Gedung Arsip Nasional dan dihadiri lebih dari 2.000 tamu. “Rasanya seperti menemukan kepingan hati yang hilang. Hidup terasa lengkap,” ujar Kinos lega.
            Usai pernikahan, malam pertama justru mereka lalui dengan sibuk mencari paket tur bulan madu ke Turki. “Dadakan, karena Kinos sempat diopname karena radang saluran pencernaan, dua minggu sebelum nikah,” cerita Gina. Sebagai penyuka traveling, keduanya mengaku ingin menggurat kenangan berkesan untuk berbulan madu.
 Pasangan yang merasa masih seperti berbulan madu ini kini bersiap untuk melanjutkan tahap baru dalam hubungan mereka, menjadi orang tua. “Sebagai wanita, bisa dibilang hidup saya hampir sempurna. Punya suami baik dan sebentar lagi dikaruniai anak. Saya bahagia,” pungkas Gina, yang berharap bisa memiliki dua anak, lelaki dan perempuan.(f)


Topic

#kisahcinta