Celebrity
Melanie Subono Bicara Konservasi: Satwa Punya Hak Hidup yang Sama dengan Manusia

25 Jan 2017


Foto: Dok. Tim Film Istirahatlah Kata-Kata
 
Musikus Melanie Subono (40) termasuk salah satu aktivis yang konsisten dan lantang bersuara tentang penyelamatan lingkungan. Kasus-kasus pelanggaran kesejahteraan satwa yang terus bermunculan mengusik wanita kelahiran Hamburg, Jerman itu. Ia pun tak tinggal diam.
 
“Saya sudah memulai petisi tentang penyelamatan satwa sejak lama di Change.org. Salah satunya, berisi tuntutan kepada Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan (saat itu) untuk menyelamatkan satwa di Kebun Binatang Surabaya dari perawatan yang buruk pada Juli 2013,” kisah Melanie. Petisi itu berawal dari beredarnya foto seekor harimau sumatera betina, Melani yang kurus dan sakit, serta jerapah yang mati karena perutnya penuh plastik.
 
Petisi itu direspons oleh Menhut dengan sebuah pertemuan untuk meninjau pengelolaan KBS. Namun, setahun kemudian kembali terdengar kabar seekor komodo mati karena saluran pencernaannya terganggu. Petisi dimulai lagi dan pada Agustus 2014, Menteri Zulkifli Hasan akhirnya menyerahkan pengelolaan Kebun Binatang Surabaya (KBS) ke Pemerintahan Kota Surabaya di bawah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.  
 
Ia juga mengkritik pihak penerbangan Sriwijaya Air yang mengangkut lumba-lumba milik Taman Wisata Jaya Ancol (TIJA) tanpa kotak berisi air, dalam penerbangan dari Jakarta menuju Balikpapan, yang berdurasi sekitar dua jam. Di akun twitternya, ia menggunggah foto lumba-lumba yang diangkut hanya dengan diselimuti handuk basah.
 
Menurut Melanie, hal-hal serupa akan terus muncul karena ini merupakan bisnis yang besar bagi beberapa pihak. “Lihat saja, sebelum ini ada juga penguin yang dipamerkan di sebuah restoran di Jakarta, sekarang ada kasus beruang madu yang kelaparan di Kebun Binatang Bandung. Walaupun Indonesia sudah punya produk hukum yang mengatur soal konservasi. Namun, akan selalu dipermainkan dan dicari celahnya sesuai kebutuhan bisnis pelaku,” ujarnya dengan nada miris di Jakarta, Selasa (24/1).
 
Lalu, bagaimana kita bisa ikut dalam upaya penyelamatan satwa? Semua harus berawal dari pikiran. “Berhentilah memandang satwa sebagai sekadar satwa. Pandanglah satwa sebagai sesama makhluk hidup. Satwa punya hak hidup yg sama seperti manusia. Dengan mengubah cara pandang itu saja, kita sudah bisa mengubah banyak hal,” tegas Melanie yang baru saja memulai debut aktingnya sebagai Ida di film tentang aktivis pro-demokrasi Wiji Thukul, Istirahatlah Kata-Kata.
 
Sebagai netizen, kita juga bisa memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan pesan penyelamatan lingkungan. “Misalnya, saat kasus lumba-lumba itu, saya berbagi video fakta tentang lumba-lumba di akun media sosial saya. Ternyata, responsnya bagus. Banyak ibu-ibu yang tadinya mau nganterin anaknya nonton sirkus lumba-lumba, jadi berubah pikiran. Mereka jadi paham bahwa itu merupakan bentuk eksploitasi satwa,” Melanie menambahkan.
 
Data Indonesian Center for Environmental Law (ICEL) mencatat, selama kurun waktu 2011-2014 ada 45 putusan kasus pidana jual beli satwa yang telah berkekuatan hukum tetap. Sayangnya, sanksi dari vonis hakim terhadap pelaku umumnya sangat ringan. "Umumnya sanksi hanya hukuman satu tahun penjara, tidak sebanding dengan pelanggaran terhadap satwa dilindungi dan tidak memberikan efek jera pada pelaku," ujar Dian Rahayuningsih dari WWF Indonesia. 
 
Upaya mendorong produk hukum, seperti revisi Undang-Undang Konservasi harus tetap berjalan. (Baca di sini: Heboh Kasus Beruang Kelaparan di Kebun Binatang Bandung Memicu Desakan Revisi UU Konservasi)

Namun, sementara itu, edukasi masyarakat tidak boleh berhenti dan merupakan tugas bersama. “Selama permintaan di pasar masih ada, eksploitasi dan pelanggaran terhadap kesejahteraan satwa akan terus ada. Sebagai konsumen, kita punya kekuatan untuk menolak, semudah dengan tidak menonton atau mendatangi atraksi yang melibatkan satwa,” tegas Melanie. (f)

Baca juga:
Hindari Penyiksaan Terhadap Hewan, Trip Advisor Hentikan Penjualan Tiket ke Objek Wisata Tertentu
Hotlin Ompusunggu - Dokter Gigi Penyelamat Hutan


Topic

#Konservasi