
Inilah isi curhat Salman Aristo (39) sebagai salah satu panelis dalam seminar How to Protect & Monetize IP Rights in The Film Industry, awal Mei lalu. Penulis skenario berbakat ini mengatakan, dirinya berjuang untuk menghormati Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) saat membuat film. Salah satunya, Salman membuat pengumuman selama dua minggu di koran nasional, mencari pemilik HAKI atas lagu Apuse Kokondao sebelum memakainya untuk soundtrack film Garuda di Dadaku. Ironisnya, film tersebut kemudian dibajak.
“Saya merasa lebih rela film saya dibajak kalau memang film tersebut sudah lebih dulu laris di bioskop. Tapi, sakit hati sekali rasanya saat saya masih berjuang untuk balik modal sebuah film, eh, film itu sudah dibajak. Contohnya, ada salah satu film saya yang hanya ditonton 20.000 orang di bioskop, tapi ditonton 80.000 kali secara gratis di online!”
CY
Topic
#plagiarisme