BizNews
Pengalaman Baru Wisata Visual Lewat Seni Mural Kolaborasi Seniman Indonesia & Singapura

13 Apr 2021


Mural karya Stereoflow di M Bloc Space, Jakarta. Foto: Dok. STB


Menurut hasil studi COVID-19 Impact Analysis yang dilakukan Singapore Tourism Board (STB) di 15 negara melalui kantor perusahaan riset pasar, Ipsos, pada bulan Januari 2021 lalu, tingkat kepercayaan diri wisatawan Indonesia dalam bepergian ke luar negeri terus meningkat. Sekitar 68% wisatawan leisure dan 88% wisatawan BTMICE (Business Travel and Meetings, Incentive Travel, Conventions and Exhibitions) dari Indonesia mengindikasikan kemungkinan untuk melakukan perjalanan internasional dalam 12 bulan ke depan. Hal ini sejalan dan di atas rata-rata tren global yang menunjukkan intensi berwisata internasional sebesar 68% untuk wisatawan leisure dan 72% untuk wisatawan BTMICE. 

Chief Executive STB, Keith Tan, berkata, “COVID-19 adalah krisis terbesar yang pernah kami hadapi dalam industri perjalanan dan pariwisata. Namun, hal ini juga menawarkan kami kesempatan untuk mengatur ulang dan menghidupkan kembali industri kami dengan cara yang tidak pernah kami bayangkan mungkin terjadi setahun yang lalu. Perjalanan untuk menata kembali industri perjalanan telah dimulai di Singapura.” 

Upaya terbaru STB untuk mempertahankan daya tarik Singapura sebagai tujuan bisnis dan rekreasi terkemuka difokuskan pada tiga prioritas utama, yaitu memulihkan arus wisatawan ke Singapura, memfasilitasi transformasi industri dan bisnis, dan mempertahankan citra positif untuk menjaga Singapura sebagai destinasi wisata pilihan. 

Untuk memulihkan arus wisatawan ke Singapura, STB bekerja sama dengan badan pemerintah Singapura lainnya dalam menjajaki berbagai opsi untuk pembukaan kembali perbatasan yang aman. Connect@Singapore dengan Connect@Changi sebagai fasilitas perdana yang diluncurkan pada Februari 2021, merupakan salah satu contoh upaya Singapura dalam membuka kembali perbatasan secara terkendali dan aman. Inisiatif ini memungkinkan sejumlah wisatawan bisnis, resmi, dan bernilai ekonomi tinggi untuk memasuki Singapura secara terbatas dengan masa inap jangka pendek hingga 14 hari. 

Dimulainya kembali acara-acara terkenal seperti Mobile Legends Bang Bang (MLBB) M2 World Championship, ONE Esports DOTA2 Singapore Major dan TraveRevive, dll., juga merupakan bagian dari upaya untuk menyelenggarakan kembali acara MICE dan dan Gaya Hidup/Olah Raga secara bertahap dan aman di Singapura. 

STB juga sedang mengerjakan strategi Augmented Reality (AR), yang bertujuan untuk membantu bisnis pariwisata mengembangkan konten AR yang interaktif dan menarik bagi pengunjung. 

Selama kurun waktu pembatasan perjalanan selama pandemi, STB telah menginisiasi berbagai kampanye untuk menghibur dan menginspirasi masyarakat Indonesia yang merindukan traveling. Juli 2020 lalu Misalnya STB meluncurkan kampanye #TravelThrowback untuk mengajak masyarakat Indonesia berbagi foto perjalanan dan kenangan mereka tentang perjalanan di negara-negara di Asia Tenggara. STB juga memperkenalkan serial "Cook with Me" dengan chef selebriti Martin Praja dan "Jalan-jalan Bersama Marissa" dengan presenter Marissa Nasution, serta kampanye TikTok Kangen Singapura. 

Baru-baru ini STB memulai inisiatif SingapoReimagine untuk memicu imajinasi masyarakat Indonesia untuk berwisata kembali melalui seni. Dua seniman, asal Singapura dan Indonesia, berkolaborasi membuat karya mural yang terpisah di antara kedua negara. Seni mural sendiri telah memainkan peran penting dalam memberikan pengalaman menyegarkan di kawasan terkenal Singapura, seperti Little India, Chinatown dan Kampong Gelam. Sebelum pandemi, orang Indonesia juga senang berfoto dengan seni mural di Singapura untuk mengingat liburan mereka serta membagikannya di media sosial.

“Kami berharap karya mural ini akan semakin menarik minat masyarakat untuk berwisata kembali dalam waktu dekat dan menjelajahi Singapura,” ungkap Mohamed Firhan Abdul Salam, Area Director STB Indonesia (Jakarta) dalam acara peluncuran SingapoReimagine Kamis (8/4/2021). 


Mural karya ZERO di Kampong Gelam, Singapura. Foto: Dok. STB


Kolaborasi karya Mural bertajuk “Under the Same Sun”, merupakan gagasan seniman Stereoflow dari Indonesia dan ZERO dari Singapura yang terpisah secara geografis, namun digambarkan bermimpi di bawah matahari yang sama. Kedua karya mural lintas negara tersebut memiliki satu makna, yakni meski saat ini terpisah dan tidak dapat melakukan perjalanan, kita semua melalui situasi tersebut bersama, dan bersatu di bawah matahari yang sama. 

Karya mural yang dilakukan kedua seniman tersebut dipenuhi dengan berbagai unsur simbolisme yang mencerminkan keinginan orang untuk kembali berwisata dan terhubung kembali dengan keluarga dan teman setelah pandemi berakhir. Para seniman menggunakan garis dan simbol yang bertindak sebagai pintu gerbang untuk perjalanan waktu dan ruang. 

ZERO memilih untuk menampilkan gapura dalam karya seninya, sedangkan Stereoflow memilih Marina Bay dan Gardens by the Bay, sebagai bagian dari ikon yang memiliki arti lebih bagi keduanya. Mereka memproyeksikan harapan untuk masa depan perjalanan melintasi perbatasan melalui landmark yang dapat dikenali, sementara gambar diri yang didekonstruksi, mewakili skenario saat ini untuk lebih melakukan perjalanan ke dalam diri daripada ke luar.

Karya mural ini juga merupakan bagian lebih luas dari proyek Hall of Fame di Kampong Gelam, Singapura. Tersebar di Bali Lane dan Ophir Road, proyek ini menampilkan tujuh belas mural, termasuk karya seni ZERO untuk menambah warna dan karakter pada semangat Kampong Gelam. Ini adalah Hall of Fame grafiti pertama di Asia Tenggara, tempat dengan beberapa dinding di mana seniman dapat melukis dengan bebas. 

Dengan melihat lukisan mural karya Stereoflow yang memiliki nama asli Adi Dharma ini di M Bloc Jakarta, diharapkan masyarakat Indonesia dapat membayangkan berwisata kembali ke Singapura dan mengunjungi setengah lukisan mural lainnya yang dilakukan ZERO di Bali Lane, Kampong Gelam, pada saat yang tepat. Penggunaan Augmented Reality (AR) dalam aktivasi mural di M Bloc space Jakarta ini juga akan semakin meningkatkan pengalaman virtual dan imajinasi pengunjung. (f) 


Baca Juga: 
6 Masjid Indah Ini Ada di Korea Selatan
Batasi Gerak, Turis Hotel Lebih Senang Chill Out di Kamar. Apa Lagi Perubahannya?
4 Tren Wisata di Tahun 2021


Faunda Liswijayanti


Topic

#singapura, #seni, #traveling