BizNews
Langkah Sukses Pengelolaan Limbah Makanan untuk Pebisnis Kuliner

30 Oct 2020


Foto: Unsplash


Permasalahan sampah makanan sudah menjadi isu global yang patut diperhatikan dalam beberapa tahun terakhir, khususnya Indonesia. Economist Intelligence Unit tahun 2018 memasukan Indonesia di urutan kedua dalam daftar negara penghasil limbah makanan terbesar di dunia.

Dengan fakta ini, sudah seharusnya masyarakat Indonesia lebih memperhatikan persoalan limbah makanan ini. Bisa dimulai dari para pelaku bisnis kuliner untuk mencari solusi dalam mengelola limbah makanan yang mereka hasilkan.

Setahun belakangan ini, IKEA, perusahaan perabot asal Swedia yang juga memiliki bisnis kuliner melalui IKEA Food, berkomitmen untuk mengurangi limbah makanan melalui inisiatif Food is Precious. IKEA Food berhasil mengurangi limbah makanan sebesar 31% atau setara dengan 15,000 makanan. Pencapaian tersebut berhasil diraih melalui penggunaan alat timbang pintar, Waste Watcher dari tahun 2019 hingga 2020.

Untuk mengurangi limbah makanan berskala industri ini, IKEA menggunakan hirarki pengelolaan sampah sebagai pedoman. Dimana dalam hirarki pengelolaan limbah tersebut, fokusnya ada pada upaya pencegahan dan daur ulang.

Berikut langkah-langkah IKEA yang sukses mengurangi sampai makanan yang bisa diduplikasi para pebisnis kuliner untuk menangani permasalahan limbah makanan selama ini.

1/ Cegah limbah makanan dari sumbernya
Pencegahan merupakan tatanan hirarki pengelolaan limbah paling pertama, dengan mengurangi limbah makanan dari sumbernya. Bagaimana bisa kita mengurangi sampah sebelum diolah? Pengurangan limbah makanan harus dimulai dari dapur dengan menerapkan pendekatan Track, Monitor dan Reduce setiap harinya. Optimalisasi operasional dapur dilakukan demi terhindar dari bahan makanan yang tidak terpakai dan berakhir dibuang.

Selain itu, perusahaan ini juga menggunakan Waste Watcher, sistem timbangan pintar yang dapat mengukur dan merekam limbah pangan yang dihasilkan setiap harinya. Setiap coworker menggunakan timbangan tersebut untuk mengidentifikasi alasan dan melaporkan setiap makanan yang tersisa. Selanjutnya, akan dianalisa cara terbaik untuk mengurangi limbah yang dihasilkan berdasarkan laporan tersebut.

2/ Kreatif kelola limbah makanan
Lebih dari 50% emisi karbon penyebab menipisnya lapisan ozon datang dari tumpukan sampah organik termasuk limbah makanan. Tumpukan sampah organik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat menciptakan gas metana dan meninggalkan jejak emisi karbon yang dapat mengikis lapisan ozon. Akibatnya, pemanasan global dan perubahan iklim yang cepat dapat terjadi. Hal ini dapat dikurangi dengan pengelolaan limbah makanan menjadi bahan baru atau daur ulang. Upaya daur ulang ini juga merupakan bagian dari hirarki pengelolaan limbah yang bertujuan untuk menghindari limbah makanan agar tidak sampai di TPA dan menambah tumpukan sampah.

Menerapkan prinsip daur ulang, dalam Program Zero Waste to Landfill bekerjasama dengan Waste4Change, limbah makanan yang dihasilkan dari dapur diolah kembali menjadi sumber energi lain seperti kompos dan pengembang biak larva lalat Black Soldier Flies (BSF), yang berfungsi untuk mengurangi limbah organik.

3/ Terus berusaha dan belajar bersama
Pengelolaan masalah limbah makanan tidak akan berhasil jika hanya dilakukan satu pihak. Karena itu, setelah berhasil menerapkan pengelolaan limbah makanan di internal, IKEA Indonesia juga mengajak pelanggan untuk turut serta melakukan hal serupa. Salah satu upayanya adalah meningkatkan kesadaran akan isu food waste di Indonesia kepada pelanggan melalui edukasi yang dimulai sejak dini.

Bersama Kedutaan Swedia di Indonesia dan Greeneration Foundation, IKEA akan meluncurkan buku anak-anak tentang limbah makanan di tahun 2021. Sekaligus mengajak orang tua dan guru untuk mengajarkan anak-anak tentang siklus makanan dan cara memanfaatkan makanan menjadi kompos.

Melalui upaya-upaya tersebut, IKEA Indonesia telah berhasil mengurangi rata-rata limbah pangan yang dihasilkan dari operasional menjadi 0,5% dari sebelumnya 1,5% dari total penjualan. Berat limbah makanan IKEA juga berkurang 41% atau setara dengan 26 ton emisi karbon dioksida yang berhasil dihindari. (f)


Baca Juga: 
Zero Waste, Sisa Olahan Cold Press Juice Dijadikan Pakan Ternak Bernilai Tinggi
Sepetak Nasi Vanty Veronica Yang Ramah Lingkungan
Pakaian dan Tekstil Rumah Tangga yang Ramah Lingkungan Jadi Pilihan Konsumen di 9 Negara, Termasuk Indonesia

 


Faunda Liswijayanti


Topic

#sampahmakanan, #kelolasampah, #bisniskuliner