Foto: Pixabay
Ketika wabah COVID-19 mulai menyebar, masker medis pun menjadi barang yang sangat dicari. Harganya melambung tinggi dan juga susah untuk didapatkan. Maka untuk melindungi diri dari virus, banyak orang berkreasi sendiri, membuat masker berbahan kain. Tak sedikit pula yang memproduksinya untuk dijual.
Permintaan masker kain pun semakin tinggi setelah World Health Organization (WHO) mengimbau semua orang yang terpaksa ke tempat umum sebaiknya mengenakan masker guna mencegah penyebaran dan penularan virus.
Di tengah kelangkaan masker medis, WHO dan pemerintah RI pun menyarankan masyarakat umum yang sehat dan tidak mengalami gejala COVID-19 untuk memakai masker kain saja. Sementara masker medis diprioritaskan hanya untuk petugas medis di layanan kesehatan.
Para ahli di beberapa negara mengatakan ada banyak variasi masker buatan rumahan yang dapat melindungi pemakai dari virus. Namun, bila ingin memproduksi masker kain ada baiknya pilih kain yang memang memenuhi standar dan benar-benar melindungi.
Dr. Scott Segal, ketua anestesiologi di Wake Forest Baptist Health, Amerika Serikat seperti dikutip dari www.nytimes.com mengatakan bahwa cara mudah untuk memilih kain terbaik yaitu dengan mengujinya dengan bantuan cahaya.
“Jika kainnya dihadapkan pada cahaya, dan serat kainnya terlihat dengan jelas, maka kain itu tidak bagus. Kain dengan tenunan yang lebih padat dan tebal yang bagus untuk dijadikan masker,” katanya.
Universitas Cambridge, Inggris telah melakukan pengujian berbagai jenis bahan yang dapat dipakai untuk membuat masker kain pada tahun 2013 lalu. Dari hasil penelitian itu berikut beberapa kain terbaik beserta kemampuan filtrasinya seperti dikutip dari www.cambridge.org adalah:
- Serbet 72,46 persen
- Katun Blend 70,24 persen
- Sarung bantal antibakteri 68,90 persen
- Linen 61,67 persen
- Sarung bantal biasa 57,13 persen
- Sutra 54,32 persen
- T-Shirt Katun 50,85 persen
- Scraft 48, 87 persen
Dr. Segal yang memimpin penelitian itu, mengatakan bahwa kain quilting terbuat dari benang kapas berkualitas tinggi. “Masker yang terbuat dari kain quilting hampir sama bagusnya dengan masker bedah. Filtrasinya sekitar 70 hingga 79 persen,” katanya.
Yang Wang, asisten profesor teknik lingkungan di University of Science and Technology Missouri, mengatakan bahwa agar masker kain efektif harus dibuat beberapa lapis. Namun, perlu juga mempertimbangkan apakah masker tersebuat membuat kesulitan bernapas atau tidak. (f)
Baca Juga:
Ini Perlu Dilakukan Jika Keluarga Terkonfirmasi COVID-19
9 Hal Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Selama Masa PSBB, Mulai Jumat 10 April 2020
4 Cara Membuat Anak Fokus Belajar Di Rumah
Topic
#corona