Sex & Relationship
Didesak Menikah, Harus Bagaimana?

17 Apr 2012

Tanya
Saya dan kekasih sudah berpacaran selama dua tahun. Hubungan kami sudah direstui kedua orang tua kami. Saya adalah anak sulung yang masih memiliki 2 adik yang masih kuliah. Setiap bulan saya masih membantu orang tua untuk biaya kuliah adik. Masalahnya, keluarga kekasih mendesak kami untuk segera menikah. Kekasih juga ingin kami segera menikah. Saya ingin menunda dulu karena, selain masih membantu biaya adik dan membahagiakan orang tua, saya ingin mencapai karier yang lebih mapan. Setelah menikah, saya takut tidak bisa maksimal membantu. Mohon saran.  

Jawab:
Banyak hal yang memengaruhi seseorang untuk menikah atau menunda pernikahannya. Sebagai salah satu keputusan penting dalam hidup Anda, tentu setiap  faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan ini, perlu dipikirkan dengan matang.  Apalagi bila Anda merasa ragu untuk mendirikan rumah tangga. 

Tentu perlu disadari bahwa pengambilan keputusan untuk menikah, sepatutnya datang dari kebutuhan kedua belah pihak dan bukan karena desakan pasangan  atau lingkungan keluarga. Walaupun kekasih ingin segara menikah,  ia tentunya harus   memperhitungkan apa yang Anda inginkan. 

Setiap orang mempunyai pandangan  masing-masing tentang bagaimana ia ingin menjalankan hidupnya. Kekasih  ingin secepatnya menikah, tetapi Anda masih mempunyai impian untuk diri sendiri dan keluarga. Anda masih ingin mencapai karier yang lebih mapan, berbagi kepada keluarga dengan membantu kuliah adik-adik serta membahagiakan orang tua. Tetapi, bagaimana suami bisa memahami impian Anda, bila Anda tidak memberikan pengertian ini kepadanya? Jangan takut untuk 
mengungkapkannya, karena Anda memang mempunyai alasan yang cukup kuat. 

Anda perlu membicarakan semua ini dengan jelas dan terbuka bersama kekasih sampai kekasih mengerti mengapa saat ini Anda belum siap. Sampaikan juga apa alasan Anda untuk menunda pernikahan ini. Tekankan bahwa Anda tidak berniat menghindari pernikahan, tetapi menundanya. Tentu Anda juga perlu mengetahui berapa lama waktu yang Anda perlukan sehingga calon suami juga bisa membuat rencana. Usahakan untuk mencari jalan keluar yang bisa menjawab kebutuhan Anda berdua.

Konsultan: Irma Makarim