
Anda bisa disebut sudah berada di titik nyaman di dunia hiburan, ya?
Saya merasa selalu menemukan tantangan dalam setiap proyek yang saya jalani. Apalagi saya tipe orang yang suka mencari tantangan baru.
Kenapa malah menghindari comfort zone?
Tak bisa dipungkiri bahwa pada saat kita menemukan sebuah comfort zone, kita pasti akan merasa aman dan nyaman. Tetapi, saya memerlukan tantangan untuk membuat hidup saya tidak membosankan. Mungkin dengan mencoba sesuatu yang lebih susah, atau mencari sesuatu yang baru supaya saya termotivasi untuk mempelajari hal itu.
Anda main film dengan Ridho Rhoma, padahal genre filmnya berbeda dengan film Anda selama ini. Ingin mengganti penggemar?
Menurut saya, bukan mengganti, tetapi mencoba membuat penggemar di target market tersebut agar mengenal saya. Saya menyukai tantangan dari film semimusikal tersebut, apalagi dengan latar belakang musik dangdut.
Sekarang sedang menjalani rencana apa?
Banyak sekali hal ingin saya eksplorasi saat ini. Dalam pekerjaan, saya ingin mencoba membuat sebuah film pendek. Saya juga ingin membantu SOS (Sumatran Orangutan Society) lewat kegiatan sosial. Saya ingin mengatur waktu untuk bisa berkunjung langsung ke reservation orang utan di Sumatra. Saya juga ingin mengenal hutan-hutan Indonesia dan mempelajari berbagai tindakan berbahaya yang dilakukan manusia sehingga menghancurkan hutan.
Ada peran orang tua yang membuat Anda mantap memilih pekerjaan?
Orang tua saya, Thierry Gasnier dan Hilda Limbara, memberikan kebebasan penuh dalam memilih pekerjaan. Saya bisa melakukan apa pun yang saya inginkan, asalkan itu merupakan hal yang saya minati, positif, dan membuat saya bahagia.
Jika Anda diminta menggambarkan diri sendiri?
Saya tipe orang yang berada di tengah. Bisa terkesan cuek sekali, namun terkadang bisa jadi seorang pemikir.
Tari Trisulo
Foto: dok. femina