Di Rusia, baru-baru ini heboh gara-gara aplikasi FindFace. Hanya dengan mengunggah foto seseorang yang diambil secara diam-diam di ruang publik, misalnya di jalan atau di bis, aplikasi ini akan mencarikan akun media sosial orang tersebut di di jejaring sosial VKontakte (semacam Facebook dari Rusia).
Banyak keluhan muncul di Rusia, gara-gara banyak orang yang merasa privasinya terganggu oleh pesan-pesan dari orang asing yang tiba-tiba muncul di akun media sosial mereka. Ada juga fotografer iseng yang menguntit bintang film dewasa dan mencari akun media sosial pribadinya, lalu membuat si bintang malu di dunia maya. Duh!
Apakah hal serupa mungkin terjadi di Indonesia? Dengan tegas, Direktur ICT Watch dan penggiat Internet Sehat, Donny Budi Utoyo menjawab, sangat mungkin!
Walau kini, fitur pengenalan wajah serupa yang ada di Facebook sudah dibatasi penggunaannya dan dilindungi oleh Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi, namun algoritma aplikasi FindFace mungkin saja akan dibuat oleh orang Indonesia.
1/ Kepedulian masyarakat terhadap privasi di dunia maya masih rendah. Netizen masih sering dengan sadar maupun tidak sadar membuka luas data pribadi mereka lewat aktivitas di akun media sosial.
2/ Ada kecenderungan netizen Indonesia yang ingin selalu eksis. “Kisah liburan ditampilkan sangat detail di media sosial, sehingga misalnya orang jadi tahu dia sedang ada di mana dan rumahnya kosong. Bahkan, sekadar foto anak di sekolah pun berbahaya karena bisa memancing paedofil maya atau penculik mengincar anak Anda. Padahal, data pribadi anak seharusnya dilindungi.”
3/ Indonesia belum memiliki Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi. “Saat ini, sudah ada upaya dari para penggiat Internet Sehat untuk mendorong Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi ke Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2017,” ujar Donny optimistis.
Dengan kebiasaan netizen mengumbar data pribadi mereka di media sosial, risiko terjadinya kejahatan cyber semakin tinggi. Yang terjadi saat ini cepatnya perkembangan teknologi tidak diimbangi dengan pertumbuhan kesadaran tentang privasi netizen di dunia maya.
“Menjadi anonim di era digital ini hampir tidak mungkin. Yang penting, sebagai netizen cerdas, kita harus sadar bahwa semua data kita terlacak oleh mesin di berbagai gawai dan bisa digunakan untuk berbagai kepentingan,” tegas Donny.
Jadi, jangan royal bikin status soal hal-hal pribadi, ya. Kita tidak pernah tahu apa yang ada dalam pikiran orang yang membacanya, bisa jadi mereka berniat buruk pada kita. (f)
Topic
#InternetSehat