“Walau aroma kayu bakar tidak didapat dengan maksimal, para tamu tetap menyukai rasanya,” cerita Marco saat jumpa pers di outlet terbaru Marco Padang Peranakan di Grand Indonesia Shopping Mall. Cerita yang sama juga terucap oleh Vita Datau Messakh, Chairperson Akademi Gastronomi Indonesia yang turut bertolak ke Madrid. “Chef Marco kami pilih karena beliau dapat mempresentasikan masakan tradisional dengan cara yang modern dan higienis,” Vita menjelaskan. Warna kuliner Minang peranakan yang tidak setajam masakan aslinya pun dirasa cocok untuk warga Spanyol.
Tak hanya menjamu, Chef Marco juga mendapat kesepatan mengajar kuliner Minang di sekolah kuliner bergengsi Gredos San Diego Buitrago. Sebuah kemajuan apik tak hanya untuk Chef Marco, tapi juga untuk kuliner Nusantara.