Jangan salah, meski dibesarkan oleh ibu yang tidak pernah menyuruh kita masuk dapur dulu semasa kecil, generasi kita kalau masak tetap enak. Kok, bisa?
Dari semua faktor itu, menurut Arimbi Nimpuno, praktisi kuliner, menggarisbawahi peran internet dan sosial media yang memang mengubah banyak hal dalam kehidupan sehari-hari. “Banyaknya foto-foto makanan di Instagram misalnya, membuat orang yang tidak puas hanya melihat saja, tapi mereka juga mau bereksperimen sendiri. Baik anak muda, maupun ibu-ibu muda,” ujarnya.
Makanya, Arimbi melihat, tren memasak ini akan lebih merata di kalangan para millennial muda. Mereka belajar masak dari Youtube. Saluran khusus memasak seperti Kokiku TV itu juga menarik buat kalangan millennial ini karena formatnya adalah memasak cepat dan praktis.
“Ke depannya, saya melihat tren memasak juga sebuah tuntutan, tidak lagi sekadar gaya hidup,” imbuh Arimbi. Lihat saja, belakangan, mencari tukang masak sudah susah. Malah hampir tidak ada. Sekarang, jika mempekerjakan asisten rumah tangga, jarang yang bisa masak. Kalau mereka disuruh masak, banyak yang tidak mau. Maunya cuma bersih-bersih saja.(f)