Foto: Dok. Vogue
Berani Warna
Foto: Dok. Vogue
London memang ‘rebel’ tampil berani dengan ledakan aneka warna dan permainan print unik yang mencolok. Halpern menawarkan warna-warna solid yang dituangkan pada material ringan melayang, menciptakan serangkaian busana yang dinamis dan menonjol. Formula serupa juga diambil oleh Matty Bovan dan Preen by Thornton Bregazzi. Bedanya Matty Bovan menyelipkan unsur rajutan dan tabrak motif sementara Preen menampilkan aksen lipit drapery serta material tebal seperti bolero rajut dan bomber jacket.
Seperti halnya palet warna cerah dalam satu tampilan yang tampak di New York Fashion Week, London juga melakukan hal yang sama. Richard Quinn menampilkan busana dalam satu warna pada keseluruhan, demikian juga JW Anderson dan Molly Goddard. Sementara itu, aksen print berulang pada satu tampilan dipilih Erdem dan beberapa tampilan dari Victoria Beckham dan Richard Quinn.
Putih Bersih
Foto: Dok. Vogue
Warna putih memang abadi di dunia mode dan selalu muncul dalam setiap putaran mode. Begitu pula yang tampak pada pekan mode London ini. Busana putih mendominasi pergelaran Erdem, Simone Rocha, dan Harris Reed. Material ringan seperti chiffon, lace, katun, dan organza mendominasi presentasi musim semi ini.
Victoria Beckham melansir power suit satu warna putih polos. Sebaliknya, Vivienne Westwood menampilkan gaun drapery bias cut serba putih dalam material silk dan crepe. Molly Goddard juga mengemas warna putih dalam bentuk gaun baby doll yang ringan dan menggemaskan.
Punk & Royals
Foto: Dok. Vogue
Memang bukan London bila kehilangan sisi pemberontakannya. Pionir mode punk, Vivienne Westwood membawa napas punk kental dalam presentasinya. Mulai dari aksen tartan hingga tabrak motif dan top hat, semuanya menunjukkan identitas Westwood sebagai ratu mode punk dunia.
Simone Rocha juga menampilkan sisi rebel-nya dengan busana serba hitam dalam tumpuk lace yang unik, nyeleneh, namun tetap cantik dengan permainan payet yang indah. Richard Quinn membawa sisi ekstrim dari pergerakan punk dengan sematan stud yang mendominasi tampilan biker jacket dan mantel kulit.
Komposisi Maksimalis
Foto: Dok. Vogue
Permainan komposisi menjadi sebuah tren paling nyata dari London Fashion Week. Tampilan bervolume dan maksimalis banyak tampak pada presentasi para perancang. Erdem dan Edward Crutchley. Permainan volume ini umumnya pada area panggul dan kaki, seakan memberi celah melihat sisi modern mode Victorian era.
Sebaliknya, Richard Quinn memilih bermain volume pada area bahu dengan tampilan pagoda shoulder yang sempat tren di penghujung 2000an. Haris Reed dan Halpern menampilkan tampilan mengembang penuh yang unik dan nyentrik.
Sementara Simone Rocha benar-benar maksimalis pada tiap tampilannya. Beberapa rancangan tampil dengan kerah lebar menjuntai hingga bagian perut, beberapa tampilan memiliki lengan kembung panjang hingga nyaris menyentuh mata kaki, dan sentuhan Victorian yang dipilihnya juga membawa aksen siluet panggul besar yang unik. (f)
Baca Juga
Tren Setelan Jas di NYFW, Saatnya Back To Business!
Kembalinya Mode 90an di NYFW 2022
Inklusivitas Yang Menggeliat di New York Fashion Week 2022
Topic
#ModeFemina, #LondonFashionWeek