Foto: Dok. KBRI Roma
Ada sekitar 46 busana kreasi siswa KOEFIA ditampilkan pada malam peragaan yang digelar di kompleks Pratibus District Roma ini. Menarik, karena seluruh koleksi yang ditampilkan menggunakan material wastra Nusantara seperti kain batik dan tenun.
Mengambil tema Memorabilia: Impossible Wardrobe, para perancang muda yang berasal dari berbagai daerah di Italia maupun dari luar negeri, seperti Iran, Libya, Peru, Russia dan Swiss, yang juga merupakan mahasiswa tahun ketiga KOEFIA ini berusaha menghadirkan memori dari masa ke masa dengan menggali beragam gaya yang pernah menjadi tren pada masanya.
Berbagai koleksi adibusana untuk musim dingin seperti jaket dan overcoat bergaya dekade 60-an atau 80-an tampil menawan dengan dihiasi aksen kain batik dan tenun. Ada pula jumpsuit dengan bahan kain batik Mega Mendung ataupun modest wear dengan kain batik yang dilapisi plastik sehingga tampak edgy.
“Mode lebih dari sekadar proses merancang busana, yaitu bentuk ekspresi untuk memahami dunia di sekitar kita. Pagelaran malam ini menghadirkan paduan dari warisan budaya Indonesia dan Eropa, melintasi batas ruang dan waktu,” ujar Duta Besar Indonesia untuk Italia, Esti Andayani. Beliau juga menyampaikan harapan agar melalui kolaborasi ini para perancang muda terinspirasi untuk menghasilkan karya lintas budaya yang dapat mendorong saling pengertian bagi dunia yang lebih baik. (f)
Baca juga
5 Gaya Jepit Rambut
Inspirasi Fashion Paling Dicari Warga Net Asia
Sunglasses Berwarna Itu Ada Tujuannya
Olivia Rizky
Topic
#ReportaseModeFemina, #KBRI Roma, #Altamoda, #AltaRoma