Foto: Budi Haryanto, dok. hindo, dok. mitraadiperkasa, dok. charles& keith, dok. uniqlo, dok. kate spade
Meski sempat beralih jurusan ke visual merchandising selama 1 tahun di Sydney, Australia, Gloria tetap menjalankan bisnis kecilnya menjual pakaian jadi buatannya melalui fashion blog pribadi. Hingga akhirnya pada tahun 2011 ia kembali ke Jakarta dan melanjutkan kuliah sambil merintis Jii by Gloria Agatha.
Jii by Gloria Agatha terpilih masuk dalam inkubasi fashion di bawah Jakarta Fashion Week, yaitu Indonesia Fashion Forward (IFF) generasi ke-3. Brand ini tampil stand out di antara fashion brand generasi baru Indonesia. Desainnya feminine simple dan menggemaskan dengan pilihan warna-warna manis, serta eksplorasi motif hewan di tiap koleksinya. Siluet sederhana busana Jii membuat jangkauan pasar brand ini luas.
Gloria yang kini mengajar di almamaternya La Salle Jakarta juga kerap terlihat menggunakan topi atau headpiece sebagai fashion statement-nya. “Saya punya ketertarikan pada topi. Lebih lengkap rasanya kalau bisa berdandan mengenakan topi. Sayangnya, di Jakarta lebih banyak kegiatan dalam ruangan, jadi tidak bisa terlalu sering memakai topi,” tambahnya. Kecintaannya terhadap topi membuatnya tertarik mengambil course untuk millinery design kelak. (f)
Baca Juga:
Editor's Choice: Tiru Gaya Gal Gadot, Sang Wonder Woman
Dari Taylor Swift Hingga Kate Middleton, Cek 15 Gaya Selebritas dengan Tas Kate Spade
Intip Gaya Para Selebgram di Coachella 2018
Topic
#tirugaya, #editor'schoice, #celebritystyle