Selalu menarik untuk mengetahui keinginan dan gaya wanita dalam mengekspresikan seksualitas mereka. Dan kini, dengan makin banyaknya wanita yang sukses berkarier --bahkan menjadi breadwinner-- apakah ada perubahan dalam gaya bercinta mereka?
Menurut psikolog seksual, Zoya Amirin, meski di Indonesia belum ada survei yang mengatakan bahwa tingkat kesuksesan terkait dengan tingkat kepercayaan diri di ranjang, ia mengatakan ada keterkaitan antara kedua aspek tersebut. Hal ini ia dapatkan dari menangani kliennya selama ini.
Dari hasil observasinya Zoya menilai, mereka yang lebih speak up tentang seks adalah wanita-wanita yang bisa dibilang sebagai breadwinner atau career women. Zoya membagi tipe wanita pekerja ke dalam 2 kelompok. Pertama adalah working women atau pekerja kantoran biasa. Kedua adalah career women, yaitu mereka yang menduduki jabatan top management, para wirausaha, dan kalangan profesional.
“Wanita tipe working women, dalam pembagian peran di rumah tangga masih 50-50, bahkan mereka cenderung masih menyerahkan keputusan kepada suaminya. Biasanya, mereka bekerja untuk tujuan membantu keluarga,” katanya. Sementara, si career women, dia akan lebih banyak ‘mengatur’ suami untuk urusan di luar ranjang, namun belum tentu untuk urusan seksual.
Tipe career women adalah mereka yang punya rasa kepercayaan diri untuk bisa mengontrol keadaan yang lebih tinggi. Mereka akan membuat sesuatu yang mereka inginkan dapat terwujud. “Jika ingin bahagia, saya harus melakukan sesuatu, begitulah cara pikir para career women,” kata Zoya, memberi contoh. Caranya bagaimana? Banyak, di antaranya adalah rajin membaca buku tentang self improvement atau mengikuti seminar-seminar.
Wanita bertipe career women biasanya akan lebih percaya diri karena mereka terbiasa memegang kendali pada keberhasilan karier mereka. “Mereka tipe climber, memiliki fighting spirit besar. Mereka juga terbiasa work out dengan partner yang secara intelektual setingkat. Karena mereka sudah bisa ‘menggandeng’ pria dalam urusan bisnis, mereka pun pandai menempatkan diri dalam konteks sexual partner,” ujar Zoya. Ia juga menambahkan, mereka yang berani mengungkapkan keinginannya bukan berarti mendominasi dalam bercinta, namun keberanian mereka mencari kepuasan yang diinginkan.
Daria Rani Gumulya