Celebrity
Totalitas James Franco

10 Nov 2011

Meninggalkan bangku kuliah 15 tahun lalu bukan hal mudah bagi James Edward Franco (30), aktor, penulis, pelukis, sutradara, dan produser film. Ia rela bekerja di McDonald’s untuk memenuhi kebutuhan hidupnya setelah orangtuanya menolak untuk membiayainya karena ia meninggalkan kuliah.

Kerja kerasnya mengundang simpati Robert Carnegie, guru akting sekaligus pendiri kursus akting The Playhouse West. “Bayar saya semampumu dulu. Kamu bisa bayar sisanya nanti,” ucap Robert saat itu. Setelah 15 bulan menjadi murid Robert, James mengikuti sejumlah audisi dan mendapat peran pertama dalam serial TV Freaks and Geeks (1999). Setelah itu, peran demi peran didapatnya dengan mudah. Dua di antaranya sebagai James Dean, di film autobiografi James Dean (2001), dan Harry Osborn di Spider-Man (2002).

Perjalanan karier James terlihat mulus. Tapi, semua diperolehnya dengan kerja keras dan dedikasi tinggi. Sebelum syuting James Dean, misalnya, demi mendapatkan ‘wajah’ perokok, ia merokok dua bungkus sehari. Padahal, ia bukan perokok. Ia juga mencoba menyundut tangannya dengan rokok, seperti yang sering James Dean lakukan. Hasilnya? Ia memenangkan Golden Globe Award 2001 sebagai Aktor Film Televisi Terbaik, serta nominasi Aktor Terbaik di Emmy Award dan Screen Actors Guild Award.

Advertisement
Menurut sang ibu, Betsy Lou, kepribadian James yang kuat sudah terlihat sejak kecil. “Waktu ia berumur 4 tahun, teman dekat keluarga kami meninggal. Saya menjelaskan arti kematian kepadanya. Ia terisak sedih, kemudian berkata, ‘Saya tak ingin meninggal! Terlalu banyak hal yang harus saya lakukan!’” kenang wanita kelahiran Rusia ini.

James telah membuktikan ocehan masa kecilnya itu. Ia menjalani banyak peran dalam hidupnya, yang dilakukan dengan sepenuh hati dan totalitas tinggi. Ibaratnya, jika orang lain mengharapkan 100 darinya, ia akan memberikan 1.000.

Eka Januwati




 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?