Career
Tingkatkan Kualitas lewat Training

22 Jul 2013


Selain bertujuan untuk menyiapkan karyawan agar mampu mengerjakan tugas-tugasnya atau mengasah keterampilan yang telah dimiliki, pelatihan juga bisa dijadikan sebagai salah satu cara untuk menahan karyawan agar tetap memiliki motivasi untuk bekerja di perusahaan itu. “Mendapatkan pelatihan adalah hak karyawan dan kewajiban perusahaan sebagai bentuk perhatian atau kepedulian atas pengembangan diri mereka selama bekerja di sebuah perusahaan,” kata Konsultan karier dari Iradat Consulting, Tuti Indra Fauziansyah.

Tak bisa dipungkiri, setelah sekian tahun karyawan bekerja dan memegang posisi tertentu, kejenuhan mungkin akan timbul. Saat inilah mereka membutuhkan penyegaran yang bisa didapatkan lewat pelatihan refreshment  mulai dalam bentuk role play, diskusi, simulasi atau studi kasus baik di dalam kelas maupun di luar kelas. “Idealnya, setiap dua tahun sekali diadakan pelatihan refreshment, selain untuk ajang sharing dan update ilmu baru, juga bisa melecutkan semangat dan motivasi baru untuk performa kerja yang lebih baik dari sebelumnya,” tutur Tuti.

Perusahaan juga bisa melakukan Performance Appraisal dalam kurun waktu 6 bulan hingga setahun sekali untuk evaluasi kompetensi karyawannya. Dari hasil evaluasi, bisa diketahui kelemahan atau kekurangan masing-masing orang di bidang mana saja sehingga dapat disusun rencana pelatihan bagi mereka.

Namun, adakalanya perusahaan tidak menawarkan pelatihan pada Anda. “Jika perusahaan tempat Anda bekerja tidak menawarkannya pada Anda, janganlah ragu untuk memintanya karena itu adalah hak Anda sebagai karyawan dan tanggungjawab atasan terkait kinerja Anda,” seru Tuti. “Anda harus tetap bersikap proaktif dengan meraba-raba sendiri apa kekurangan Anda, lalu  mengomunikasikannya pada atasan untuk permohonan mendapatkan pelatihan tertentu yang apabila disetujui akan diteruskan oleh atasan Anda pada divisi Human Resource perusahaan Anda.”

Advertisement
Jika proposal pengajuan mengikuti training Anda ditolak oleh perusahaan, jangan sampai hal itu menyurutkan semangat Anda menambah ketrampilan diri. “Jangan pernah merasa sayang untuk belajar, sekalipun Anda harus merogoh kocek sendiri untuk mengikuti suatu pelatihan yang Anda incar. Ketrampilan atau pengetahuan yang didapat merupakan investasi bagi masa depan karier Anda. Semua akan terbayar kembali,” kata Tuti menyemangati.

Dengan mengikuti pelatihan, tentunya Anda lebih membuka wawasan dan menambah kreativitas yang bisa menyuntikkan semangat dan motivasi baru, serta menambah ketrampilan baru sebagai modal untuk lebih menguasai pekerjaan Anda. Namun tentu saja, Anda perlu menilai kira-kira kekurangan apa yang perlu Anda tingkatkan untuk keputusan memilih materi pelatihan yang akan diikuti.

Sesuaikan juga dengan tingkat penguasaan materi, apakah Anda berada di tingkat basic, intermediate, atau advance. Jangan sampai waktu Anda terbuang percuma karena bosan mengikuti pelatihan yang sudah Anda kuasai dengan baik atau malah sebaliknya terlalu susah dan tak bisa dimengerti karena terlampau tinggi tingkatannya.

REYNETTE FAUSTO





 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?