Dua bulan lagi akan menikah, tapi rasanya belum bisa memercayai kekasih sepenuhnya. Sebaiknya tunda pernikahan, atau tetap melanjutkan rencana ini, ya?
Menurut Irma Makarim, tiap pasangan tentu ingin menjalani hubungan kasihnya dengan nyaman. Memelihara sikap penuh curiga dan cemburu tanpa alasan yang jelas hanya akan menjauhkan bahkan mengganggu kedamaian hubungan kasih. Untuk mengatasi rasa curiga ini Anda perlu meyakinkan diri, apakah Anda punya alasan jelas untuk merasa curiga kepada kekasih. Jangan mengada-ada bila kecurigaan Anda memang tidak beralasan.
Seseorang yang terlalu banyak bergantung pada kekasihnya atau hubungan yang sedang mereka bina, membuat mereka merasa takut kehilangan kekasihnya. Ini erat juga hubungannya dengan rasa percaya diri yang kurang baik. Jika ini masalahnya, Anda perlu memperbaiki rasa percaya diri dan menjadi lebih mandiri. Fokuskan perhatian dan energi untuk mengembangkan diri Anda dan hargai prestasi sekecil apa pun yang Anda capai. Dengan menjadi pasangan yang setara, Anda bisa saling berbagi.
Sedangkan menurut psikolog Monty Satiadarma, perasaan tumbuh berkembang karena alasan tertentu lalu dipupuk secara bertahap. Sikap waswas dalam dunia psikologi dikenal dengan anxiety, rasa takut akan terjadinya ancaman kehidupan yang diciptakan oleh diri sendiri. Artinya, ancaman itu sendiri belum ada, tetapi diri sendiri mengelaborasi pola pikir ke dalam bentuk ruminasi negatif. Ruminasi adalah terpaku pada pikiran yang sama atau berulang-ulang memikirkan hal yang sama.
Segala sesuatu memiliki kandungan negatif dan positif. Jika Anda bisa memikirkan hal negatif, tentu Anda juga bisa memikirkan hal yang positif. Belajarlah berpikir positif dalam menghadapi kehidupan. Jika kelak Anda menemukan hal yang negatif, jadikanlah ini sebagai tantangan dan atasilah. Tetapi, jangan diselubungi perasaan negatif dan menumbuhkan rasa tak berdaya oleh kondisi tersebut. Jika kondisi ini yang Anda pupuk, maka kecemasan tidak berkurang dan sebaliknya akan tumbuh subur membelenggu perasaan Anda. (f)